Berita Kampus
UPVISOR#6 : Adaptasi Perkuliahan Hybrid

Published by: Universitas Pertamina 11 June 2022
Di baca: 11 kali
Jakarta, 10 Juni 2022 - Direktorat Kemahasiswaan Universitas Pertamina kembali mengadakan UPVISOR#6 dengan topik “Adaptasi Perkuliahan Hybrid”. UPVISOR kali ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu dr. Monica Cynthia Dewi (Medical Quality Assistant Manager, Feedback & Training Specialist HALODOC, dan  Amin Sardhadi, S.T, Ketua Yayasan Orangtua Mahasiswa (YOM) Universitas Pertamina. 

Dilansir dari kemdikbud.co.id merujuk pada Surat Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bersama Mendikbud, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2021/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. Berdasarkan keputusan tersebut, maka pembelajaran akademik tahun 2021/2021 akan dimulai pada Januari 2021 di perguruan tinggi dapat dilaksanakan secara hybrid atau campuran antara daring dan luring.

Merujuk data diatas, maka sebenarnya perkuliahan hybrid di perguruan tinggi sudah diperbolehkan sejak tahun lalu dengan memenuhi syarat dan ketentuan serta protokol kesehatan. Namun tidak untuk Universitas Pertamina, karena pada saat itu Covid-19 di Jakarta masih melonjak tinggi.

Memasuki bulan Maret 2022, kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat Universitas Pertamina mulai merancang perkuliahan hybrid. Melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Pertamina, tepat tanggal 9 Mei 2022 lalu perkuliahan hybrid mulai di berlakukan. Perkuliahan hybrid tersebut diprioritaskan untuk kelas internasional (dual -degree), kelas yang diikuti oleh mahasiswa internasional inbound, mahasiswa yang berdomisili di Jabodetabek, dan mahasiswa angkatan 2020 dan 2021. Seluruh masyarakat Universitas Pertamina terutama tenaga pendidik dan mahasiswa tentunya memerlukan adaptasi terhadap perkuliahan hybrid tersebut.

Maka dari itu kegiatan UPVISOR#6 dengan topik “Adaptasi Perkuliahan Hybrid” sangat tepat untuk dibahas.

Pembicara pertama  dr. Monica Cynthia Dewi mengungkapkan bahwa wajib bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala seperti demam, batuk, kehilangan kemampuan untuk merasa atau mencium bau, sakit tenggorokan, kepala sakit, sulit bernafas, sakit dan nyeri di daerah dada, diare, dan sebagainya. Jika kita merasakan beberapa gejala tersebut, tidak dapat dipungkiri jika kita sedang mengalami penyakit atau terindikasi Covid-19.

“Wajib bagi seluruh perguruan tinggi yang melaksanakan perkuliahan hybrid untuk mematuhi protokol kesehatan dan syarat lainnya, agar perkuliahan dapat berjalan dengan kondusif dan tidak ada korban yang terjangkit virus Covid-19”, Ungkap dr. Monica Cynthia Dewi.

dr. Monica Cynthia Dewi menjelaskan, terdapat beberapa prosedur protokol kesehatan selama kegiatan perkuliahan hybrid di kampus yang harus dilaksanakan, diantaranya ;
1. Melakukan desinfeksi sarana prasarana di lingkungan perguruan tinggi sebelum dan setelah pembelajaran.
2. Melakukan pengecekan suhu tubuh bagi setiap orang yang memasuki area kampus.
3. Menjaga jarak minimal 1,5 meter antar orang dan membatasi penggunaan ruangan maksimal 50% kapasitas okupansi ruangan/kelas/laboratorium.
4. Menggunakan masker kain 3 lapis atau masker sekali pakai atau masker bedah yang menutupi hidung dan mulut.
5. Menerapkan etika batuk/bersin yang benar, dll.

Di penghujung pemaparan materi, dr. Monica Cynthia Dewi membagikan 5 tips beradaptasi dengan pembelajaran hybrid, diantaranya ;
1. Tetap mematuhi protokol kesehatan dan membawa perlengkapan kesehatan pribadi.
2. Memanfaatkan waktu selama di kampus dengan baik.
3. Mengatur jadwal belajar dan jadwal aktivitas lainnya sesuai skala prioritas.
4. Menciptakan situasi belajar daring efektif di rumah.
5. Menjaga kesehatan tubuh dengan cara istirahat yang cukup, mengatur pola matar, dan berolahraga.

Pembicara selanjutnya yaitu Amin Sardhadi, S.T, membagikan pengalamannya dari sisi orang tua yang memiliki anak masih kuliah. Pengalaman yang Pak Amin bagikan yaitu terkait “Persiapan Kuliah Tata Muka”. Terdapat beberapa hal penting yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan kuliah tatap muka, seperti berikut :
1. Melakukan vaksin lengkap dan booster.
2. Disiplin dan taat menjalankan proyek.
3. Membawa hand sanitizer, masker cadangan, peralatan makan priadi atau peralatan yang langsung buang, tisu basah atau kering, vitamin dan obat yang diperlukan, dan zero touch tool jika diperlukan.
4. Menyiapkan kartu debit atau E-wallet.
5. Menggunakan pakaian lengan panjang jika menggunakan transportasi umum, kegiatan diskusi kelompok, atau di area umum yang penuh keramaian.
6. Dan bagi mahasiswa yang tinggal di kost, pastikan lingkungannya bersih dan nyaman.

"Setiap orang tua pasti memiliki rasa khawatir melepaskan anaknya untuk mengikuti perkuliahan hybrid di situasi pandemi Covid-19 yang tidak ada titik penghujungnya. Hal tersebut juga yang saya rasakan, namun setelah saya lihat dan apa yang dirasakan anak saya setelah melakukan perkuliahan hybrid di Universitas Pertamina ternyata protokol kesehatannya sangat ketat dan disiplin, sehingga membuat saya sebagai orang tua merasa lebih tenang. Terima kasih Universitas Pertamina", ungkap Pak Amin.

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved