Berita Kampus
PEMUDA ENERGIK DAN TOKOH TERNAMA BERADA DALAM SATU FORUM DI LEAD UP DAY 2

Published by: Universitas Pertamina 05 June 2022
Di baca: 33 kali
Jakarta, 5 Juni 2022 - Hari kedua LEAD UP dilaksanakan pada Minggu, 5 Juni 2022 mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB, dengan menghadirkan 4 narasumber yang sangat berkompeten dalam bidang kepemimpinan, mereka ialah:
1. Narasumber 1 : Edy Fajar Prasetyo, Pembina dan Founder Yayasan Inovasi SOSIAL Berkelanjutan. Topik yang dibawakan yaitu “Soft-Skill Penting Aktivis Masa Kini: Time Management and Decision-Making Rule”.
2. Narasumber 2 : Husni Mubarak Lubis, MS, Direktorat Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni Universitas Pertamina. Topik yang dibawakan yaitu “(Re)inventing student Organization”.
3. Narasumber 3 : Erdy Suryadharma, S.T, Co-Founder and Chief Marketing Officer (CMO) Jaramba. Topik yang dibawakan yaitu “Peningkatan Interaksi Hybrid untuk Reaktivitas Organisasi Kemahasiswaan dengan Pemanfaatan Aplikasi dan Tools Digital”.
4. Narasumber 4 : Koeshartanto Koeswiranto, SE. MBA, Direktur SDM PT. Pertamina (Persero) Periode 2018-2021. Topik yang dibawakan yaitu “Antisipasi dan Manajemen Konflik di Dalam Organisasi”.

Tiga diantara empat narasumber tersebut merupakan seorang pemuda yang energik, penuh semangat, dan memiliki jam terbang dalam bidang kepemimpinan yang cukup mumpuni. Selain itu, ada Bapak Husni Mubarak Lubis, MS dan Bapak Koeshartanto Koeswiranto, SE. MBA., yang tidak kalah energik dan penuh semangat. Jika berbicara mengenai jam terbang beliau berdua tentunya tidak perlu diragukan lagi.

Materi pertama disampaikan oleh Edy Fajar Prasetyo. Selain menjadi Pembina dan Founder Yayasan Inovasi SOSIAL, narasumber yang akrab disapa Edy ini juga menjadi leader atau founder di beberapa organisasi maupun komunitas yang ia buat seperti Owner dan CEO PT. Seantero Bumi Sejahtera, Founder Eco Business Indonesia, Founder Muda Jago Usaha, Founder Kopi Literasi, Founder Entrepreneur Academy, Founder Gajahlah Kebersihan ID, dan masih banyak lagi.

Dalam pemaparan materinya Edy menjelaskan hal-hal yang harus dimiliki seorang pemimpin seperti memiliki tujuan dan tahu cara meraih tujuan tersebut, memiliki indikator atau tolak ukur, selalu berpikir positif, jauhkan pikiran sampah atau bisa membuat Anda merasa terganggu, jangan pernah takut mencoba, dan berani mengambil keputusan.

Edy melanjutkan, selain hal-hal diatas yang harus dimiliki seorang pemimpin, terdapat satu hal yang harus Anda miliki agar semuanya dapat berjalan dengan lancar yaitu time management yang baik.

“Terdapat 4 pembagian waktu yang perlu Anda ketahui yaitu PENTING dan MENDESAK, PENTING dan TIDAK MENDESAK, TIDAK PENTING dan MENDESAK, serta TIDAK PENTING dan TIDAK MENDESAK. Agar aktivitas kita dapat berjalan dengan baik, maka kita perlu memprioritaskan suatu pekerjaan dengan menggunakan 4 skala pembagian waktu tersebut”, Jelas Edy.

Di penghujung pemaparan materi, Edy mengatakan “Teruslah berkarya meski banyak yang mencerca. Ubah sengsara menjadi sejahtera, ubah terpaan menjadi masa depan, karena kesuksesan hidup berawal dari kegagalan bukan keluhan”, Edy Fajar Prasetyo.

Materi kedua disampaikan oleh Husni Mubarak Lubis, MS. Pada pemaparan materinya Pak Husni menjelaskan 9 karakteristik pemimpin yang harus diajarkan dan dimiliki oleh pemimpin masa depan, berikut diantaranya:
1. Growth mindset.
2. Teamwork.
3. Inclusion.
4. Global mindset.
5. TECHNOLOGY.
6. Self-awareness.
7. Innovation.
8. Communication.
9. Dan coaching.

Setiap pemimpin dalam organisasi memiliki gaya dan ciri khas tersendiri. Sehingga organisasi juga akan memiliki karakteristiknya tersendiri yang menjadi pembeda dengan organisasi lain. Setidaknya ada dua karakteristik organisasi yang harus dimiliki seperti kolaboratif dan aglie (lincah dalam mengimplementasikan misi).

Leaders with a growth mindset will drive the growth of the organization”, Husni Mubarak Lubis, M.S.

Selanjutnya materi ketiga disampaikan oleh Erdy Suryadharma, S.T,. memiliki pengalaman kurang lebih 7 tahun dalam bidang marketing digital yang mencakup proyek AR, VR, ilustrasi interaktif, permainan, mobile Apps, web Apps, dan lainnya. Sehingga Universitas Pertamina tidak salah memilih narasumber yang sangat berkaitan dengan topik “Peningkatan Interaksi Hybrid untuk Reaktivitas Organisasi Kemahasiswaan dengan Pemanfaatan Aplikasi dan Tools Digital”.

Narasumber yang akrab disapa Erdy menjelaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam suatu organisasi harus mengetahui terlebih dahulu tujuan organisasi tersebut agar bisa bertindak sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Di era pandemi Covid-19 membuat beberapa organisasi kesulitan dalam mencapai tujuan, karena terhalang jarak antar anggota yang terlibat di dalamnya, sehingga mengharuskan semua anggota organisasi harus bisa menggunakan digital tools untuk mempermudah menyelesaikan tugas, aktivitas, dan tujuan organisasi.

“Menggunakan digital tools untuk organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik”, ujar Erdy.

Erdy membagikan pengalamannya dalam menggunakan berbagai varian digitals tools  untuk mempermudah dirinya dan tim dalam menyelesaikan tugas di organisasi. Berikut digitals tools yang dimaksud.
 
Di penghujung pemaparan materi, Erdy memberikan tantangan kepada peserta luring untuk menyelesaikan project terkait studi kasus “Pengelolaan organisasi untuk acara tahunan yang akan dilaksanakan pada November 2022 dengan menggunakan alat digital seperti Trello, Nation, GCal, Gdrive, dan lainnya”. Project ini bertujuan untuk menguji coba kreativitas peserta LEAD UP dalam menggunakan tools digital tersebut dengan waktu yang terbatas dan melihat kekompakan antar anggota dalam setiap kelompok.

Pemaparan materi LEAD UP hari kedua ditutup oleh Koeshartanto Koeswiranto, SE. MBA,. Pak Koeshartanto menjelaskan topik “Antisipasi dan Manajemen Konflik di Dalam Organisasi”. Beliau mengatakan bahwa konflik dalam organisasi sangat mungkin terjadi dan setiap orang memandang konflik tersebut berbeda-beda, ada yang memandang bahwa konflik sebagai suatu hal negatif organisasi, maupun sebaliknya. Maka dari itu, sebagai seorang pemimpin kita harus siap siaga dalam mengantisipasi dan mengatasi konflik yang mungkin terjadi.

Konflik dapat terjadi dari berbagai sumber, mulai dari masalah kehidupan pribadi yang dibawah ke organisasi, antara anggota organisasi yang berbeda sudut pandang, pemimpin atau anggota yang toxic, maupun konflik dari eksternal lingkungan organisasi.

“Maka dari itu, menjadi seorang pemimpin diharuskan memiliki manajemen konflik yang baik. Manajemen konflik yaitu proses dimana perselisihan diselesaikan, dan hasil negatif diminimalkan serta hasil positif diprioritaskan" jelas Pak Koeshartanto.

Lantas bagaimana cara mengelola konflik dalam organisasi?

Berikut Pak Koeshartanto menjelaskan 5 kunci untuk mengatasi atau mengelola konflik yang dikutip dari Thomas Kilmann Conflict Instrumental, yaitu:
1. Forcing (memaksa), yaitu mencoba menyelesaikan konflik dengan menggunakan perilaku agresif.
2.  Avoiding (menghindari), yaitu penyelesaian masalah dengan cara mengabaikan konflik daripada menyelesaikannya.
3. Accommodating (akomodasi), yaitu cara menyelesaikan konflik dengan menyerah secara pasif kepada pihak lain.
4. Compromising (kompromi), yaitu mencoba menyelesaikan konflik melalui kompromi atau kesepakatan antara kedua belah pihak.
5. Dan collaborative (berkolaborasi), yaitu pihak yang berselisih bersama-sama menyelesaikan konflik dengan solusi terbaik seperti melakukan kolaborasi yang dapat diterima kedua belah pihak.

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved