Universitas Pertamina (UPER) melalui Direktorat Kerja Sama Industri menyelenggarakan kegiatan Wrap Up 2025 sebagai bentuk apresiasi sekaligus evaluasi atas capaian kerja sama industri sepanjang tahun 2025. Kegiatan ini menjadi momentum untuk meninjau kinerja, memaparkan perkembangan kontrak, serta menyusun strategi penguatan kolaborasi industri pada tahun mendatang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan Universitas Pertamina, di antaranya Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU; Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama, Prof. Dr. techn. Djoko Triyono; serta Direktur Kerja Sama Industri, H. Hariyo Wiryono, M.Sc., M.Eng., bersama para dosen dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam proyek kerja sama industri.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Wawan menegaskan bahwa kerja sama industri memiliki peran penting tidak hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Prof. Wawan turut mengapresiasi peran dosen dan tenaga kependidikan yang menjaga keberlanjutan Universitas Pertamina.
Sejalan dengan hal tersebut, Prof. Wawan menyampaikan bahwa capaian pendapatan kerja sama industri tahun 2025 meningkat sebesar 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Ke depan, Prof. Wawan berharap keterlibatan dosen dalam kerja sama industri dapat terus ditingkatkan hingga mencapai 100 persen.
Selanjutnya, Direktur Kerja Sama Industri, H. Hariyo Wiryono, memaparkan capaian kinerja kerja sama industri sepanjang tahun 2025, dalam pemaparannya Hariyo menyebutkan bahwa seluruh indikator kinerja berhasil melampaui target, dengan jumlah proyek meningkat dari 48 proyek pada 2024 menjadi 59 proyek pada 2025. Tingkat keterlibatan dosen dan tenaga kependidikan dalam penyusunan kontrak juga mencapai 68 persen.
Selain itu, mantan pejabat di Pertamina ini menegaskan bahwa UPER terus mendorong keterlibatan Center of Excellence (CoE) melalui skema Work Request Project (WRP), meskipun tidak seluruhnya terikat dalam kontrak langsung, sebagai upaya memperluas partisipasi sivitas akademika.
Capaian tersebut tercermin dari kontribusi sejumlah unit dan program studi yang aktif terlibat dalam proyek industri. CoE RESTRIN tercatat sebagai unit dengan jumlah kontrak terbanyak, yakni 10 kontrak. Dari sisi program studi, Teknik Mesin terlibat dalam 7 proyek, Teknik Kimia dan Manajemen masing-masing dalam 6 proyek, serta Teknik Geofisika dalam 5 proyek. Fakultas Teknologi Eksplorasi dan Produksi (FTEP) juga memperoleh apresiasi atas keterlibatan dosen yang tercatat dalam 14 kontrak sepanjang tahun 2025.
Menutup rangkaian pemaparan, Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama, Prof. Dr. techn. Djoko Triyono, menegaskan pentingnya kerja sama industri dalam menopang keberlanjutan universitas.
“Rasio pendapatan antara mahasiswa dan kerja sama industri saat ini berada pada angka 1 banding 2. Hal ini menunjukkan bahwa kerja sama industri merupakan sumber pendapatan yang sangat potensial dan perlu terus diperkuat,” ujarnya.
Melalui kegiatan Wrap Up 2025 ini, Universitas Pertamina menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi dengan industri serta meningkatkan kualitas dan dampak kerja sama pada tahun-tahun mendatang.