Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Agenda

Keren, Web Base Bikinan Mahasiswa Universitas Pertamina Dilirik Pertamina


Published by: Uha Kamis, 19 Januari 2023
Dibaca: 526 kali
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah mendatangkan manfaat di berbagai sektor, salah satunya industri migas. Survei yang dilakukan firma Ernst & Young di tahun 2021, menunjukkan sebanyak 92% perusahaan migas saat ini telah berinvestasi di AI atau berencana investasi dalam dua tahun ke depan.
Menurut penelitian Koroteev dan Tekic dari Skolkovo Institute of Science and Technology, Rusia, pemanfaatan AI dalam industri migas dapat digunakan untuk mempelajari data eksploitasi terdahulu guna memprediksi potensi kegagalan atau memprediksi jumlah produksi migas. Selain itu, penggunaan AI untuk interpretasi data eksplorasi 92% lebih akurat daripada melakukan interpretasi secara manual.
Kurikulum Universitas Pertamina sendiri telah menerapkan trend digitalisasi dan machine learning pada pembelajaran perkuliahan mahasiswa. Salah satunya produk ciptaan mahasiswa program studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina, Mochammad Naufal Septifiandi yang memanfaatkan AI untuk membuat aplikasi website guna mempermudah engineer di industri migas membuat perkiraan tekanan injeksi uap air (steam) untuk eksploitasi minyak berat. Website tersebut dikembangkan bersama petroleum engineer dari Pertamina Hulu Rokan, Ramdhan Ari Wibawa.
Untuk menciptakan sebuah software, engineer mulanya akan membuat model machine learning (ML) dengan bahasa pemrograman Python yang berbentuk coding. “Aplikasi website sangat diperlukan oleh engineer di lapangan karena akan merepotkan jika harus melakukan coding setiap kali ingin membuat prediksi,” ungkap Naufal pada wawancara daring Selasa (27/12).
Namun menurutnya, pemanfaatan AI untuk membuat aplikasi website masih belum lazim ditemui, utamanya karena perbedaan bahasa pemrograman pada AI dan pengembangan website. “Bahasa pemrograman yang umum dipakai pada AI adalah Python, sedangkan untuk mengembangkan website salah satu yang umum contohnya HTML,” tambahnya.
 
Berikut merupakan langkah-langkah membuat aplikasi website berbasis bahasa pemrograman Python.
1. Mulai lah membuat code model ML yang diinginkan
Melansir dari situs New Engineer, model ML merupakan komponen utama yang digunakan untuk membuat prediksi, dalam hal ini prediksi tekanan injeksi uap air untuk mengeksploitasi minyak berat. Model ML ini sebelumnya telah dibuat oleh Ramdhan, dengan menggunakan sebuah algoritma bernama NARX.
“Model ML dapat berfungsi setelah melatih mesin menggunakan serangkaian data. Adapun data-data yang dimanfaatkan melatih algoritma NARX diantaranya data injeksi uap dari setiap generator, ukuran tutupan dan bukaan sumur, dan data tekanan sumur dari tahun-tahun sebelumnya,” jelas Ramdhan dalam wawancara daring pada Selasa (27/12).
 
2. Tentukan framework berbasis Python yang ingin digunakan
Guna menyingkat waktu mengembangkan website tanpa harus belajar bahasa pemrograman baru, Naufal menggunakan framework bernama DASH yang berfungsi untuk menyediakan komponen pembuatan website menggunakan bahasa pemrograman Python.
“Karena framework ini menggunakan Python, siapa pun yang ingin mengembangkan website tidak perlu mempelajari bahasa pemrograman lain seperti HTML untuk membuat website,” jelas Naufal.
Framework ini dapat digunakan untuk membuat berbagai macam user interface seperti halaman beranda, halaman pendaftaran (sign up, sign in), halaman analisis data, dan sebagainya. Beberapa framework berbasis Python yang dapat digunakan untuk mengembangkan website adalah Django, Flask, CherryPy, dan masih banyak lagi.
 
3. Gabungkan code model ML yang sudah dibuat dengan code aplikasi website
Tampilan website atau user interface yang sudah dibuat menggunakan framework Dash masih belum memiliki logika. Agar dapat bekerja melakukan perhitungan dan prediksi, kerangka tersebut perlu dihubungkan dengan logika program
Logika program dapat diisi dengan model ML yang sebelumnya sudah dibuat dan dilatih sehingga produk akhir dari tahapan-tahapan ini adalah sebuah aplikasi website yang bisa digunakan untuk membuat prediksi tekanan injeksi uap air.
Diakhir sesi wawancara dengan tim, Ramdhan juga menyampaikan kesan untuk Naufal selaku mahasiwa Prodi Teknik Perminyakan. “Saya sangat terkesan dengan semangat Naufal bisa menyelesaikan dengan baik dan  mencari jalan keluar untuk challenge yang diberikan. Itu yang bisa membuat pekerjaan selesai tepat waktu dan bagus, serta dapat diterima oleh user. Semoga apa yang telah dibuat dapat bermanfaat dan dipergunakan secara berkelanjutan di tempat kami dan bisa membantu dalam produksi minyak lebih baik lagi.” tutupnya.
Bagi siswa/siswi yang ingin mempelajari pemanfaatan AI di industri migas dapat bergabung dengan program studi Teknik Perminyakan. Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes) periode Januari Tahun Akademik 2023/2024. Informasi lengkap terkait syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id
Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved