Jakarta, 26 Agustus 2025 - Di tengah tekanan perubahan iklim, keterbatasan sumber daya, dan regulasi internasional yang semakin ketat, keberlanjutan telah menjadi poros utama dalam strategi bisnis modern. Perusahaan tidak lagi bisa hanya berorientasi pada profit jangka pendek, kini operasional harus efisien, bertanggung jawab terhadap lingkungan, dan memberi nilai tambah bagi masyarakat. Corporate sustainability mencakup tiga pilar utama lingkungan, sosial, dan ekonomi yang menyelaraskan nilai jangka panjang dengan keberlanjutan bisnis.
Secara konsep,
Global Sustainability merujuk pada pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang, sebuah definisi yang pertama kali diperkenalkan oleh Brundtland Report (1987) dan masih menjadi rujukan utama dalam kajian ilmiah hingga saat ini (Ruggerio, 2021) (
https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2021.147481). Ketika konsep ini diselaraskan dengan prinsip Operation Management, tercipta pendekatan strategis yang menyelaraskan efisiensi operasional, inovasi proses, dan adaptasi teknologi, sekaligus mengintegrasikan keberlanjutan sebagai keunggulan kompetitif
Relevansi pendekatan ini makin nyata sekarang. Menurut Indeed, praktik Sustainable Operations Management melibatkan integrasi praktik ramah lingkungan dalam keseluruhan operasional bisnis, mulai dari produksi, rantai pasok, hingga manajemen tenaga kerja, dengan tujuan menciptakan nilai jangka panjang baik bagi perusahaan maupun masyarakat. Lebih lanjut, laporan Institute of Sustainability and Environmental Professionals (ISEP) tahun 2025 menyebut bahwa hampir setengah responden melaporkan peningkatan anggaran untuk inisiatif keberlanjutan dalam setahun terakhir, mencerminkan investasi nyata dalam bidang ini. Sebagai contoh, PT Pertamina (Persero) yang gencar mengembangkan energi baru terbarukan melalui program green refinery dan produksi biodiesel. Upaya ini menunjukkan bagaimana perusahaan energi nasional bertransformasi untuk menjawab tantangan global, sekaligus mendukung agenda transisi energi Indonesia.
Melihat ke depan, kemampuan mengelola dan menerapkan Global Sustainability dan Operation Management bukan sekadar tren akademis, melainkan strategi bisnis yang esensial. Profesional yang menguasai disiplin ini akan memposisikan organisasinya di garis depan kompetisi global, sambil turut berkontribusi dalam mendorong pembangunan yang berkelanjutan.