Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Populer

Dari Debat Trump vs. Zelensky, Hindari 3 Kesalahan Fatal Ini Saat Berargumen!


Published by: Universitas Pertamina Rabu, 9 April 2025
Dibaca: 387 kali
Pernah nggak sih lagi ngomong, tapi malah dipotong terus di tengah kalimat? Nggak cuma kamu, bahkan pemimpin dunia pun mengalami hal yang sama! Ingat debat panas pada 28 Februari 2025 antara Presiden AS Donald Trump, Wakilnya JD Vance, dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky? Banyak yang menyoroti gaya komunikasi mereka dalam pertemuan terbuka yang disiarkan secara live.

Mau tahu apa saja yang harus kamu hindari saat berdiskusi agar argumenmu didengar dan dihargai? Simak tips di bawah ini!

1. Tidak Memberi Kesempatan Lawan Bicara untuk Menjelaskan

Dengerin dulu, baru respon! Dalam debat Trump dan Zelensky ada banyak momen di mana salah satu pihak memotong pembicaraan lawan dan tidak memberikan kesempatan untuk menjelaskan.  Dengan mendengar, kita memberikan kesempatan untuk diri kita sendiri juga sebenarnya untuk memahami argumen lawan dan merespons dengan lebih tepat.

2. Mengabaikan Bahasa Tubuh dan Nada Suara

Bukan cuma kata-kata yang penting, tapi juga cara menyampaikannya.  Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara itu punya pengaruh besar. Kalau kita menyampaikan argumen dengan nada tinggi atau bahasa tubuh yang agresif, orang bisa merasa terintimidasi atau tersinggung, dan bukannya mendengarkan, mereka malah jadi defensif.

Contohnya, Trump dan Vance yang terlihat menunjuk-nunjuk menyalahkan Zelensky dalam beberapa kesempatan ketika memberikan komentar. Zelensky pun bersedekap memposisikan tangannya menyilang di dada yang dapat dimaknai kurang nyaman atau kurang setuju dengan apa yang disampaikan.

3. Terjebak dalam Adu Mulut yang Tidak Produktif

Dalam diskusi atau debat, sering kali kita tergoda untuk terus menyerang lawan bicara atau membalas setiap argumen dengan kalimat agresif, menuduh, dan nada penuh emosi. Kalau suasana mulai panas, lebih baik tarik napas dulu, pikirkan ulang, dan coba arahkan diskusi ke arah yang lebih konstruktif.

Dari kejadian ini Trump & Zelensky, kita bisa belajar bahwa komunikasi yang baik bukan soal siapa yang paling keras berbicara, tapi siapa yang bisa menyampaikan argumen dengan jelas, berempati, dan tetap menghormati lawan bicara. Skill ini sangat penting di berbagai bidang, mulai dari politik, bisnis, sampai interaksi sehari-hari. [DA]

Bagi kamu yang ingin memperdalam pemahaman dan melatih keterampilan dalam komunikasi, kamu bisa berkuliah di Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina yang menyediakan lingkungan ideal untuk belajar lebih dalam tentang komunikasi dalam berbagai bidang tidak hanya duduk mengerjakan soal, tetapi bisa berupa role-playing, analisa kasus, mengelola event, hingga membuat karya film pendek dan dokumenter.

Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved