Penulis: Utravinof Sujana Kusuma
Editor : Netti Anjelina
Jakarta, 6 Januari 2022 - Mahasiswa rantau merupakan mahasiswa yang meninggalkan daerah asalnya yang bertujuan untuk menuntut ilmu di kota atau daerah lain yang jauh dari kampung halamannya
Fenomena mahasiswa merantau memang sangat umum. Salah satu kota tujuan termasuk Ibu Kota Jakarta. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2021, tercatat sebanyak 19.221 mahasiswa yang melanjutkan perguruan tinggi di DKI Jakarta. Meski dengan biaya hidup yang sangat tinggi, Jakarta memiliki banyak perguruan tinggi yang berkualitas, salah satunya Universitas Pertamina satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki fokus pada bidang energi.
Hal terberat dalam kehidupan anak rantau adalah keadaan seseorang yang jauh dari keluarga, yang tentunya sangat sulit bagi beberapa orang. Seorang anak rantau harus mampu mandiri untuk mengurus dan menjaga dirinya sendiri, terlebih Jakarta merupakan kota besar. Jauh dari keluarga ini akan membuat mahasiswa akan merasakan perasaan-perasaan seperti, kesedihan, kecemasan, stress, sendirian, dan lainnya. Perasaan semacam ini dapat dikatakan sebagai bentuk homesick.
Homesick merupakan keadaan seseorang yang sedang merindukan suasana rumahnya, keadaan dan seisinya, terlebih lagi rindu akan keluarga. Homesick ini sering kali terjadi pada anak rantau terlebih mahasiswa rantau.
Hasil wawancara dengan dari beberapa mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina, mengungkapakan mereka mengalami perasaan homesick. Ada beberapa alasan menrut mereka mengapa homesic bisa terjadi seperti, tingkat fokus untuk membuat tugas di rumah lebih tinggi daripada di kos, karena rumah sendiri memiliki rasa nyaman dan tenang dan motivasi belajar dirumah memiliki pengaruh yang cukup tinggi apabila berada dekat keluarga. Selain itu, hal yang membuat mahasiswa tersebut (Muhammad Adly Rafli) merasakan homesick karena rindu dengan masakan orang tua, kumpul keluarga, bermain bersama saudara dan teman sebaya di tempat asalnya.
Merasakan homesick yang berkepanjangan akan berdampak tidak baik untuk kesehatan tubuh, maka dari itu berikut tips mengatasi homesick versi mahasiswa Komunikasi Uper;
1. Menyibukan diri dengan mengikuti kegiatan di dalam maupun luar kampus, seperti kepanitian, kompetisi, pelatihan, komunitas, dan lainnya.
2. Mencari hobi baru, misalnya rajin olahraga dan membaca buku di pagi hari sebelum memulai aktivitas perkuliahan.
Foto: Kebersamaan mahasiswa Komunikasi 2020
3. Cerdas memiliki lingkungan pertemanan. Jika lingkungan pertemanan yang kamu anggap toxic, maka segera jauhkan. Carilah lingkungan pertemanan yang dapat membuat kamu menjadi pribadi yang lebih baik dan dapat dijadikan tempat untuk bertukar pikiran.
4. Menjaga komunikasi dengan keluarga. Usahakan untuk selalu memberikan dan bertanya kabar dengan keluarga.
5. Jika ada waktu untuk pulang ke tempat asal, maka pulanglah agar perasaan homesick bisa terobati dengan tuntas, karena rumah adalah sebaik-baiknya tempat untuk berpulang.
Dibalik tersebut, selama di perantauan mahasiswa akan menemukan hal-hal baru yang mungkin tidak mereka temukan di daerah asal mereka. Misalnya, gaya komunikasi, kebudayaan, pola hidup, pola berpikir, pergaulan, dan sebagainya, yang mampu membuat diri mereka jauh lebih baik.
Untuk Sobat anak rantau semangat ya. Menjalani kehidupan di Ibu Kota Jakarta memang tidak mudah, tapi yakinlah dan katakan pada diri sendiri bahwa kamu bisa menjalankannya dengan baik, dan akan kembali ke kampung halaman dengan memakai toga wisuda beserta gelar S.I.Kom dengan predikat cumlaide, serta mendapatkan karir yang Sobat dan keluarga inginkan.
