Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Agenda

FOMO: Ketakutan atau Kebutuhan?


Published by: Putri Kaila Syauqiyah Rabu, 31 Mei 2023
Dibaca: 1231 kali
Penulis: Putri Kaila Syauqiyah
Editor: Netti Anjelina
Jakarta, 30 Mei 2023 – Belakangan ini mulai marak dibicarakan istilah FOMO atau Fear of Missing Out. Istilah ini banyak digunakan oleh para remaja hingga orang dewasa yang memiliki keinginan untuk tidak ketinggalan suatu tren yang berlaku di lingkungannya. Berdasarkan artikel Kementrian Keuangan Republik Indonesia, FOMO adalah perasaan takut tertinggal karena tidak mengikuti suatu aktivitas. Namun benarkah FOMO didasarkan pada perasaan takut manusia?

Pada dasarnya, manusia memiliki beberapa kebutuhan, dan salah satu kebutuhan paling dasar adalah kebutuhan untuk diikutsertakan. Bahkan dalam Ilmu Komunikasi sendiri. Kebutuhan diikutsertakan adalah salah satu alasan utama mengapa seorang individu melakukan komunikasi dan berinteraksi dengan individu lainnya. 

Lantas mengapa istilah FOMO ini muncul jika memang seorang manusia memiliki kebutuhan dasar untuk diikutsertakan? Mengapa yang muncul bukan istilah Needs to Be Included atau mungkin bisa disingkat menjadi NOBI? 

FOMO yang dialami oleh banyak individu di masa kini ternyata didasarkan pada rasa takut yang dipicu kebutuhannya sebagai manusia untuk diikutsertakan. Contohnya ketika seseorang sangat senang untuk bergaul dengan teman-temannya, maka akan muncul rasa takut tertinggal dan takut tidak diajak berinteraksi karena tidak mengikuti sebuah tren.

Jika memang FOMO bisa dibilang sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia, maka tentu saja FOMO adalah hal yang wajar dan bisa berdampak positif, jika rasa takut yang muncul adalah takut ketinggalan hal-hal positif. Sebaliknya, FOMO juga bisa menjadi boomerang bagi seseorang jika tidak ditempatkan secara proporsional. FOMO bisa menjadi beban bagi individu karena rasa takutnya akan membuat ia memaksa melakukan segala sesuatu agar tidak ketinggalan tren, dan dapat berdampak pada kesehatan mentalnya.

Kembali lagi ke masalah awal, apakah FOMO sebenarnya ketakutan atau kebutuhan? Kamu penasaran dan ingin menggali lebih lanjut? Yuk gabung bersama kami dengan bergabung bersama kami di Program Studi Komunikasi Uper, karena hal ini berkaitan erat dengan Mata Kuliah Literasi Media dan Informasi. Pada mata kuliah tersebut kita bisa memahami fenomena FOMO dengan berbagai pendekatan, teori, dan konsep yang ada di Program Studi Komunikasi Uper.

Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved