Jakarta, 4 Juli 2025 — Hanya 4 dari 10 lulusan perguruan tinggi yang merasa siap menghadapi dunia kerja, menurut survei Kemendikbudristek tahun 2023. Menghadapi tantangan tersebut, Universitas Pertamina terus memperkuat jembatan antara teori dan praktik. Salah satu langkah strategisnya adalah menghadirkan praktisi industri ke dalam ruang kelas.
Dalam kuliah tamu bertajuk “Community-Based Approach to Social Marketing”, Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, hadir di mata kuliah Komunikasi Pemasaran Sosial. Kuliah ini diikuti oleh mahasiswa semester enam
Program Komunikasi Universitas Pertamina dan digelar langsung di kampus Simprug, Jakarta.
Pemberdayaan Komunitas
Dalam pemaparannya, Agus Mashud menjelaskan bahwa strategi komunikasi sosial perlu dibangun berdasarkan pemahaman terhadap konteks lokal. Ia menekankan pentingnya pendekatan berbasis komunitas untuk meningkatkan efektivitas program sosial dan keberlanjutan.
“Pesan sosial hanya akan berhasil jika masyarakat merasa dilibatkan sejak awal. Di situlah letak kekuatan community-based marketing,” jelasnya.
Agus juga mengangkat sejumlah kasus nyata dari proyek energi baru dan terbarukan (EBT) yang dikelola Pertamina Foundation, dan menantang mahasiswa untuk menyusun strategi komunikasi sosial guna mendukung keterlibatan komunitas dalam proses transisi energi nasional.
Diskusi Interaktif dan Kritik Konstruktif
Mahasiswa terbagi ke dalam kelompok dan mempresentasikan solusi atas kasus-kasus yang diberikan. Setiap ide yang disampaikan mendapat tanggapan langsung dari Agus Mashud, baik dalam bentuk apresiasi maupun tantangan kritis yang mengacu pada realitas lapangan.
Salah satu mahasiswa peserta, Kaila, mengungkapkan bahwa sesi ini membuka wawasannya tentang bagaimana proses komunikasi sosial dijalankan secara profesional.
“Dari kuliah ini saya melihat bagaimana sebuah kampanye sosial dirancang, dijalankan, dan dievaluasi dengan mempertimbangkan realitas komunitas dan tanggung jawab perusahaan,” ujar Kaila.
Sosok di Balik Strategi Komunikasi Sosial Pertamina
Agus Mashud merupakan tokoh yang telah lama berkecimpung dalam dunia komunikasi dan pemberdayaan masyarakat. Sebelum menjabat sebagai Presiden Direktur Pertamina Foundation, ia pernah menduduki posisi Vice President CSR & SMEPP Pertamina dan Brand Manager Pertamina. Pada tahun 2020, ia meraih penghargaan Best CEO kategori Corporate Foundation dari The Iconomics.
Dalam sesi kuliah tamu, ia juga membagikan sejumlah success story, seperti program-program pemberdayaan masyarakat desa berbasis lingkungan hidup dan ekonomi berkelanjutan, yang berhasil membangun kemandirian lokal melalui pendekatan partisipatif.
Kolaborasi antara Kampus dan Industri
Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi, Dr. Dewi Hanggraeni, mengapresiasi keterlibatan Pertamina Foundation dan menyebut kegiatan ini sebagai bentuk pembelajaran kontekstual yang tak tergantikan oleh buku teks semata.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya paham teori, tetapi juga punya wawasan praktis dari mereka yang bekerja langsung di lapangan,” ujarnya.
Komitmen pada Pendidikan Relevan dan Pembangunan Berkelanjutan
Kegiatan kuliah tamu ini menjadi bagian dari upaya Universitas Pertamina untuk mencetak lulusan komunikasi yang adaptif, strategis, dan relevan dengan kebutuhan industri. Komunikasi pemasaran sosial tidak lagi dipahami sebatas pesan dan media, melainkan sebagai strategi jangka panjang yang menempatkan komunitas sebagai mitra utama perubahan.
Kuliah tamu ini berkontribusi nyata terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam mendorong pendidikan berkualitas (SDG 4), transisi energi bersih (SDG 7), pembangunan komunitas berkelanjutan (SDG 11), penanganan perubahan iklim (SDG 13), serta kemitraan antara dunia pendidikan dan industri (SDG 17). Melalui pendekatan berbasis komunitas, mahasiswa dilatih untuk merancang strategi komunikasi yang tidak hanya aplikatif, tetapi juga berdampak sosial dan lingkungan.
