Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Kampus

UPVISOR#4 “You Can Be Cool Without Smoking”


Published by: Universitas Pertamina Kamis, 7 April 2022
Dibaca: 568 kali
Jakarta, Universitas Pertamina - Merokok merupakan salah satu hal yang banyak dilakukan orang. Sejak 4.000 tahun lalu sebelum masehi rokok  sudah berkembang di Amerika Serikat. Pada saat itu kegiatan merokok ditujukan untuk ritual. Seiring berkembangnya zaman, tembangkau yang menjadi bahan utama dalam pembuatan rokok mulai dikembangkan di Eropa hingga masuk ke Indonesia. Menurut perokok, rokok merupakan makanan sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan.
Menurut WHO, Indonesia menduduki posisi ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah China dan India. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita temukan orang yang sedang merokok, mulai dari orang tua, remaja, dewasa, hingga parahnya anak-anak. Penggunaan rokok secara terus menerus akan menimbulkan berbagai penyakit serius yang akan berdampak pada kematian.

Menanggapi hal tersebut, Universitas Pertamina melakukan webinar UPVISOR#4 yang mengusung tema “You Can Be Cool Without Smoking”. Webinar tersebut menghadirkan dua orang narasumber yang ahli dalam bidangnya. Narasumber pertama yaitu Dr. Zainuddin Khan, SpJP (K), FIHA., FAsCC. Saat ini beliau menjadi Head Department of Cardiology and Vascular Medicine Ciputra Hospital. Narasumber kedua yaitu Bagas Abdillah sebagai Indonesia Youth Council for Tobacco Control (IYCTC).

Tujuan webinar ini yaitu untuk membuka pikiran Mahasiswa/I Universitas Pertamina dan peserta webinar agar berhenti merokok demi kesehatan masa depan yang lebih baik. Dan tepat pada tanggal 31 Maret 2022 mendatang diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS), yang bertujuan untuk menyerukan para perokok agar berpuasa setidaknya selama satu hari untuk tidak merokok.

Penyampaian materi pertama oleh Dr. Zainuddin Khan, SpJP (K), FIHA., FAsCC. Dr. Zainuddin Khan menjelaskan bahwa terdapat dua tipe perokok, yaitu perokok aktif dan perokok pasif. Perokok aktif merupakan seseorang yang sudah menghabiskan 100 batang rokok dan tetap merokok dalam satu tahun terakhir. Sedangkan perokok pasif merupakan seseorang yang tinggal atau satu rumah dan bekerja dalam satu ruangan bersama perokok aktif secara berkelanjutan.

Dr. Zainuddin Khan menjelas bahwa dalam kandungan sebatang rokok terkandung lebih dari 4000 jenis senyawa kimia, 400 zat berbahaya, dan 43 zat penyebab kanker (Karsinogenik). Berikut tiga zat yang paling berbahaya yang terkandung dalam rokok;
1. Karbon Monoksida (CO), yaitu salah satu gas yang beracun menurunkan kadar oksigen dalam darah, sehingga dapat menurunkan konsentrasi dan timbulnya penyakit berbahaya.
2. TAR, yaitu zat berbahaya penyebab kanker (Karsinogenik) dan berbagai penyakit lainnya.
3. Nikotin, yaitu zat berbahaya penyebab kecanduan. Zat nikotin ini zat yang dapat menembus darah di dalam otak yang menyebabkan otak menjadi terstimulasi atau terangsang untuk mengeluarkan suatu hormon nikmat di dalam tubuhnya.

Dari banyak zat berbahaya yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan efek samping seperti terjadinya PPOK pada perokok atau penyakit paru obstruktif kronis, peradangan pada bronkitis, kanker paru, dan lainnya.

Akibat banyaknya perokok di Indonesia dan tak sedikit mengalami efek samping yang telah disebutkan sebelumnya berpengaruh pada perekonomian. Tercatat rokok membebani perekonomian sejumlah Rp 27,7 triliun pada Sistem Kesehatan dan JKN. Hal tersebut diperjelas oleh Sri Mulyani, bahwa perokok membebani BPJS Kesehatan hingga 15,6 triliun.

Lanjut penjelasan dari Dr. Zainuddin Khan. Faktanya 1 dari 5 kematian akibat rokok disebabkan penyakit jantung. Wanita perokok yang juga mengkonsumsi pil KB memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami serangan jantung dan stroke. Selain itu, perokok memiliki resiko 2 sampai 4 kali mengidap penyakit jantung dibandingkan dengan yang bukan perokok, serta perokok memiliki resiko 2 kali lipat mengalami stroke dibandingkan dengan yang bukan perokok. Merusak dinding pembuluh darah, mengurangi perfusi oksigen ke organ-organ, dan meningkatkan pembekuan darah.

“Kunci berhenti merokok adalah niat dan komitmen”  - Dr. Zainuddin Khan.

Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved