Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Agenda

Tren IPM Indonesia Meningkat Padahal Pertumbuhannya Melambat, Apa Yang Terjadi?


Published by: Muhammad Reihan Perdana & Dona Saputri Jumat, 12 November 2021
Dibaca: 2016 kali
Indeks Pembangunan Manusia diperkenalkan pertama kali oleh United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR) secara berkala. IPM adalah indeks yang digunakan untuk mengukur capaian pembangunan manusia berbasis pada komponen dasar kualitas hidup manusia. IPM menjelaskan bagaimana masyarakat dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, dan pendidikan. IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu negara. IPM juga merupakan indikator penting untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu negara yang menilai keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (Badan Pusat Statistik, 2020a).

Indeks Pembangunan Manusia merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Menurut Tjiptoherijanto yang dikutip dari jurnal Ezkirianto & Alexandi (2018) sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkat produktivitas masyarakat di suatu negara yang akan berpengaruh dalam efisiensi kegiatan ekonomi dan secara agregat dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi negara. Badan Pusat Statistik mengukur Indeks Pembangunan Manusia berdasarkan tiga indikator yaitu indikator pendidikan, indikator kesehatan, dan indikator pendapatan, sedangkan dimensi diukur berdasarkan dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, dan dimensi standar hidup layak. 

Dalam laporan yang dirilis oleh United Nations Development Programme (UNDP), IPM Indonesia tahun 2020 menduduki peringkat tengah yaitu 107 dari 189 negara yang dianalisis oleh UNDP. Dibandingkan dengan negaranegara ASEAN lainnya, IPM Indonesia pada tahun 2020 menduduki peringkat kelima dengan kata lain IPM Indonesia di bawah negara Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand (Citradi, 2020). Berdasarkan hal tersebut, Indonesia seharusnya mulai memperbaiki sistem-sistem terutama sistem yang menjadi pengukuran dalam mengukur IPM yaitu sistem pendidikan, kesehatan, dan ketimpangan. Lalu bagaimana kondisi IPM di Indonesia saat adanya pandemi Covid-19? 

A. KONDISI PERTUMBUHAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SAAT PANDEMI
Tren IPM di Indonesia cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya. Pada tahun 2015, status pembangunan manusia di Indonesia masih tergolong “sedang”, sama dengan status pada tahun sebelumnya. Namun, pada tahun 2016 level meningkat dari “sedang” menjadi level “tinggi” yang ditandai IPM tumbuh sebesar 0,91 persen dibandingkan tahun 2015. Pada periode 2015-2019, IPM Indonesia rata rata meningkat sebesar 0,87 persen pertahun (Badan Pusat Statistik, 2017).
Adanya pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia pada tahun 2020 tentu memengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia yang pertumbuhannya cenderung mengalami perlambatan. Pada tahun 2020 IPM Indonesia sebesar 71,94 hanya mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 0,2 poin (0,3 persen) dari tahun 2019. Perlambatan pertumbuhan IPM tahun 2020 sangat dipengaruhi oleh salah satu dimensi yang mengukurnya. Berikut akan dipaparkan kondisi tiga dimensi yang mengukur nilai IPM di Indonesia yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan, dan dimensi standar hidup layak.

B. KONDISI DIMENSI YANG MENGUKUR NILAI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA SAAT PANDEMI 
1. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat 
Dari sisi kesehatan terlihat bahwa Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) tahun 2020 meningkat 0,13 tahun dari tahun sebelumnya. Bayi yang lahir pada tahun 2020 memiliki harapan untuk hidup selama 71,47 tahun, lebih besar dari tahun 2019 yaitu 71,34 tahun. Seiring dengan adanya pandemi Covid-19 UHH Indonesia tahun 2012 tumbuh 0,18 persen, sedangkan pertumbuhan pada tahun 2017-2019 masing-masing sebesar 0,23 persen, 0,20 persen, dan 0,20 persen. Hal tersebut dapat diartikan bahwa UHH Indonesia tahun 2020 mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik, 2020d). 
2. Dimensi Pengetahuan
Terlihat bahwa dalam dimensi pengetahuan atau sisi pendidikan, Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Indonesia masih meningkat. Nilai HLS tahun 2020 meningkat 0,03 tahun dibandingkan nilai HLS tahun 2019 yang mencapai 12,95 tahun yang artinya anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 12,98 tahun atau setara dengan menamatkan pendidikan setingkat Diploma I. Begitu pula dengan RLS, nilai RLS tahun 2020 meningkat 0,14 tahun dari tahun 2019 yang bernilai 8,34 tahun. Artinya, penduduk yang berumur 25 tahun keatas rata-rata menempuh pendidikan selama 8.48 tahun (Badan Pusat Statistik, 2020b).
3. Dimensi Standar Hidup Layak
Dimensi terakhir yang mengukur kualitas pembangunan manusia adalah standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Pada tahun 2020 pengeluaran per kapita yang disesuaikan masyarakat Indonesia mencapai Rp11,013 juta per tahun, turun sebesar 2,53 persen dibandingkan tahun 2019 yaitu Rp11,299 juta per tahun. Penurunan pengeluaran per kapita yang disesuaikan merupakan kejadian pertama sejak IPM dihitung menggunakan metode baru (Badan Pusat Statistik, 2020c).

C. PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN IPM DI INDONESIA 
1. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari (Kementerian PPN, 2021), IPM menjadi penting karena apabila suatu daerah tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang potensial maka dapat menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk membangun dan memajukan daerahnya. Jadi, Sumber Daya Manusia sangat berperan penting terhadap pembangunan suatu daerah. Peran pemerintah dalam meningkatkan IPM yaitu dengan meningkatkan capaian pembangunan SDM, salah satu contohnya dengan pendidikan. 
2. Capaian pendidikan di Indonesia masih rendah, salah satunya disebabkan belum meratanya akses pendidikan yang terlihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SMA/sederajat masih rendah. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas Subandi Sardjoko mengatakan kesenjangan partisipasi sekolah antarwilayah menjadi isu yang harus diatasi. Untuk anak keluarga 20 persen termiskin, APK jenjang SMA sebesar 71,35 yang artinya lebih rendah dibanding kelompok 20 persen terkaya dengan APK mencapai 92,96. Pengentasan isu tersebut sejalan dengan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) untuk memperkecil gap angka partisipasi anak dari keluarga termiskin dengan anak dari keluarga terkaya.
3. Selain itu, pemerintah juga akan melaksanakan intervensi untuk mendorong pembangunan pendidikan. Programnya adalah PIP (program bantuan pendidikan) untuk pendidikan formal dan nonformal, Dana Alokasi Khusus Fisik untuk memenuhi sarana dan prasarana pendidikan, serta perluasan akses pendidikan nonformal untuk penduduk tidak sekolah menjadi program andalan.

D A F T A R P U S T A K A Badan Pusat Statistik. (2017). IPM INDONESIA TAHUN 2016 MEMASUKI KATEGORI “TINGGI.” 37, 1–8. Badan Pusat Statistik. (2020a). Indeks Pembangunan Manusia. https://www.bps.go.id/subject/26/indeks-pembangunan-manusia.html Badan Pusat Statistik. (2020b). Tabel Dinamis Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah. https://bps.go.id/site/resultTab Badan Pusat Statistik. (2020c). Tabel Dinamis Pengeluaran per kapita yang disesuaikan (PPP). https://bps.go.id/site/resultTab Badan Pusat Statistik. (2020d). Tabel Dinamis Umur Harapan Hidup saat Lahir. https://bps.go.id/site/resultTab Citradi, T. (2020). Duh, Indeks Pembangunan Manusia RI No 107 dari 189 Negara! 16 December. https://www.cnbcindonesia.com/news/20201216142816-4-209558/duh-indeks-pembangunanmanusia-ri-no-107-dari-189-negara/2 Ezkirianto, R., & Alexandi, M. F. (2018). Analisis Keterkaitan Antara Indeks Pembangunan Manusia Dan Pdrb Per Kapita Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan, 2(1), 14–29. https://doi.org/10.29244/jekp.2.1.2013.14-29 Kementerian PPN. (2021). Tingkatkan IPM, Bappenas-Kemenag-Kemdikbudristek Susun Strategi Peningkatan Akses Pendidikan. 14 Juni. https://www.bappenas.go.id/id/berita-dan-siaranpers/tingkatkan-ipm-bappenas-kemenag-kemdikbudristek-susun-strategi-peningkatan-aksespendidikan/ 
Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved