Pada semester ganjil 2021/2022, Program Studi Teknik Geologi Universitas
Pertamina menyelenggarakan Mata Kuliah Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi. Mata
Kuliah ini diampu oleh Bapak M. Wahyudin, M.T. yang pernah menjabat sebagai VP West
Area Exploration di Pertamina EP.
Di Mata Kuliah ini, mahasiswa diharapkan memahami berbagai hal terkait dengan analisis
cekungan sedimen, aspek petroleum system, konsep eksplorasi, evaluasi
dan penilaian prospek siap bor (drillable prospect), operasi, evaluasi dan monitoring kegiatan
yang meliputi kegiatan survei G&G (geological fieldwork, gravity,
magnetic, MT, seismic-2D dan 3D, pemboran sumur eksplorasi), serta isu tantangan menemukan cadangan baru dan besar
(giant field) dalam eksplorasi minyak dan gas bumi di Indonesia serta global.
Bapak M. Wahyudin, M.T. mengajarkan tidak hanya materi teoretis tentang
prinsip, tahap, dan metode eksplorasi minyak dan gas bumi, tetapi juga best
practices berdasarkan pengalaman kerja beliau selama puluhan tahun. Pada kesempatan yang sama materi perkuliahan
ini pun turut mengundang Bapak Helmi Indrajaya, MSc (Sr. Geoscientist
West Area Asset Exploration) dari Pertamina Hulu Energi
sebagai narasumber sehingga dapat memberikan perspektif dari sisi dunia kerja.
Sebagai puncak mata kuliah ini, dibentuk kelompok-kelompok mahasiswa yang
bertanggung jawab menyelesaikan 2 Proyek Utama. Proyek-1 berisi Evaluasi dan
Potensi Cekungan Sedimen (11 Cekungan) yang telah berproduksi migas di Indonesia, berisi studi analisis sejarah evolusi cekungan, studi kerangka geologi regional
& tektonistratigrafi, aspek petroleum system, exploration history,
exploration play concept, dan review lapangan-lapangan migas yang
telah produktif, serta potensi peluang eksplorasi yang belum optimal (under
explored).
Proyek-2 merupakan Evaluasi Struktur Temuan (Discovery
Structure) dengan melakukan interpretasi seismik 3D, pemetaan lapisan dan
korelasi detail batuan reservoir yang telah terbukti dan potensial, perhitungan
cadangan serta pengusulan prospek siap bor yang di berada di sekitar struktur
temuan tersebut dengan melakukan penilaian risiko/Risk Assessments
(TECOP: technical, economics, commercial, operation and political), untuk
akhirnya memberikan saran dan penentuan status eksplorasi sebelum diserahkan
kepada Tim Pengembangan Lapangan untuk dikembangkan. Pada akhir perkuliahan,
mahasiswa mempresentasikan hasil kerja mereka untuk dinilai tidak hanya oleh
Bapak M. Wahyudin, M.T. tetapi juga oleh Bapak Helmi Indrajaya, MSc dari PT. Pertamina Hulu Energi. Dengan ini,
mahasiswa peserta Mata Kuliah tidak hanya mendapat masukan dan pembelajaran
dari dosen tetapi juga dari praktisi aktif industri minyak dan gas bumi.