Sebagai
salah satu upaya pendekatan dan implementasi mata kuliah Creative Problem
Solving ke dunia kerja, pada Kamis 20 April 2017 Program Studi Teknik
Lingkungan Universitas Pertamina menggelar kuliah tamu dengan tema “Generating
Idea Improving Creative Ability-Menggali Potensi Value dari Sampah”. Kuliah
tamu ini bertempat di Gedung Griya Legita Universitas Pertamina lantai 2
(2201.2) dan berlangsung mulai pukul 15.30 WIB hingga pukul
18.00 WIB. Dalam kuliah tamu ini, Program Studi Teknik Lingkungan Universitas
Pertamina mengundang Ibu Pimpi Syarley Naomi (founder of Sawo Kecik) sebagai
pembicara. Sawo Kecik merupakan sebuah brand bisnis kerajinan tangan yang
membuat berbagai barang dengan memanfaatkan bahan daur ulang. Sampah seperti
kotak susu bekas dimanfaatkan sawo kecik sebagai bahan dasar membuat berbagai
kerajinan yang bernilai guna seperti dompet, tempat kacamata, cover buku dan
lain-lain. Pada awal kuliah tamu, Ibu Pimpi menjelaskan mengenai
ev.universitaspertamina.ac.id –
Menurut World Economic Forum, akan ada 10 keahlian yang dibutuhkan
oleh dunia pada Tahun 2020. Salah satunya adalah kreatifitas. Untuk itu,
sebagai salah satu upaya pendekatan dan implementasi mata kuliah Creative
Problem Solving ke dunia kerja, pada Kamis, 20 April 2017, Program
Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina menggelar kuliah tamu bertema “Generating
Idea & Improving Creative Ability-Menggali Potensi Value dari
Sampah”. Kuliah tamu ini bertempat di Gedung Griya Legita Universitas Pertamina
lantai 2 (2201.2) dan berlangsung sejak pukul 16.00 WIB. Dalam kuliah tamu ini,
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pertamina mengundang Ibu Pimpi
Syarley Naomi (Pemilik Sawo Kecik) sebagai pembicara.
Sawo Kecik merupakan
sebuah brand bisnis kerajinan tangan yang membuat berbagai
barang dengan memanfaatkan bahan daur ulang. Sampah seperti kotak susu bekas
dimanfaatkan Sawo Kecik sebagai bahan dasar membuat berbagai kerajinan yang
bernilai guna seperti dompet, gantungan ID card, tas, dan lain-lain. Motivasi
Ibu Pimpi menggunakan kotak susu bekas sebagai bahan dasar membuat kerajinan
datang dari kebiasaan dirinya dan suaminya meminum susu kotak. Bekas susu kotak
jika dibuang akan menumpuk di tempat sampah dan menambah jumlah limbah. Untuk
mendapatkan kotak susu bekas, Ibu Pimpi dan suaminya mendatangi café-café di
Jakarta. Setiap hari, ia bisa mendapat berkarung-karung kotak susu bekas.

Penyerahan cenderamata oleh
Dosen Teknik Lingkungan UP kepada Ibu Pimpi Syarley Naomi.
Pada awal kuliah tamu, Ibu
Pimpi menjelaskan mengenai Sawo Kecik dan permasalahan limbah di Jakarta.
Kemudian, diadakan sesi tanya jawab. Di penghujung acara, Ibu Pimpi memandu
mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Pertamina untuk membuat luggage
tag dari kotak susu bekas yang telah dibawa oleh masing-masing
mahasiswa. Beliau juga menyediakan kain perca, tali, kuas, dan peralatan
lainnya. Kotak susu bekas yang semula layak dibuang berubah menjadi luggage
tag yang bagus dan berguna.
Setelah mengikuti kuliah tamu
ini, mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kreatifitas, mampu
mengidentifikasi berbagai hambatan dalam mengumpulkan ide beserta cara
mengatasinya, serta mampu menyelesaikan permasalahan di masyarakat dan melihat
peluang usaha dari masalah tersebut. (Tim Jurnalis TL/Khansa)