Inovasi pembuatan donat yang berasal dari ampas kelapa ini dicetuskan oleh salah satu mahasiswa prodi kimia yakni A.A. Gd. Bagus Mahendra. Selama ini, menurut Bagus Mahendra pemanfaatan ampas kelapa di Indonesia sendiri dirasa belum maksimal. Kebanyakan limbah tersebut digunakan sebagai bahan pakan ternak dan tempe bongkrek untuk makanan atau bahkan dibuang begitu saja. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa ampas kelapa memiliki kandungan nutrisi seperti protein dan karbohidrat. Selain itu, masalah gizi dan kebutuhan pangan juga merupakan masalah yang dialami oleh setiap negara berkembang, begitu juga dengan Indonesia. Masalah gizi sendiri mempunyai kaitan yang luas, tidak hanya berkaitan dengan masalah pangan, kesehatan, dan pengasuhan tetapi juga berkaitan dengan masalah sosial ekonomi, budaya, pendidikan dan lingkungan. Maka dari itu, untuk pemanfaatan limbah yang maksimal serta membantu ketahanan pangan di Indonesia, Bagus Mahendra membuat sebuah essay yang berjudul DOPASPA : “DONAT AMPAS KELAPA”, SEBAGAI UPAYA KETAHANAN PANGAN BERBASIS ZERO WASTE KEKINIAN. Essay ini yang kemudian menyandang juara kedua lomba essay pangan yang diadakan oleh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Andalas.
Bagus Mahendra pun berkesempatan untuk menjelaskan proses pembuatan dari donat ampas kelapa, "Tepung ampas kelapa dibuat dari limbah ampas kelapa. Limbah ini diperoleh dari penjual santan di pasar Kebayoran Lama, Jakarta selatan. Ampas kelapa dikeringkan pada oven dengan suhu sekitar 60-70 derajat celcius untuk mengurangi kadar airnya. Setelah kering, ampas kelapa selanjutnya dihaluskan dengan menggunakan blender dan disaring menggunakan saringan tepung agar menghasilkan ukuran yang seragam. Pengeringan lebih lanjut dilakukan agar kadar air tepung ampas kelapa berkurang dan memiliki daya simpan yang lebih lama. Adonan donat dibuat dengan perbandingan 65% tepung terigu dengan 35% tepung ampas kelapa. Bahan lainnya adalah bahan umum yang diperlukan dalam pembuatan adonan donat yaitu gula, ragi, garam, telur, mentega dan susu. Semua bahan adonan dicampur hingga kalis dan sesekali dibanting-banting. Setelah itu, adonan didiamkan selama satu jam agar mengembang. Adonan kemudian dibagi menjadi beberapa bagian yang berbentuk bola, kemudian didiamkan lagi selama 15 menit, dan dapat digoreng dengan minyak pada api kecil"
Donat yang dihasilkan sendiri memiliki berbagai keuntungan, baik dari segi ekonomis maupun segi lingkungan. Donat yang dihasilkan pun memiliki nutrisi tambahan yang berasal dari tepung ampas kelapa. Tepung ampas kelapa sendiri tidak mengandung gluten, sehingga tekstur donat yang dihasilkan akan sedikit berbeda dengan donat yang dibuat dari 100% tepung terigu. Adanya gluten pada tepung terigu yang mengakibatkan tekstur donat yang dihasilkan lebih elastis dan lembut, komposisi 65%:35% tepung terigu dan tepung ampas kelapa memberikan komposisi yang terbaik, dan menghasilkan donat yang kaya nutrisi dan juga elastis dan lembut.