Jakarta, 17 September 2025 - Indonesia menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen secara mandiri dan 43,20 persen dengan dukungan internasional pada 2030, sebagaimana tertuang dalam dokumen kontribusi yang ditetapkan secara nasional (NDC) 2022. Sejalan dengan komitmen itu, Kementerian PPN/Bappenas memproyeksikan kebutuhan tenaga kerja hijau meningkat dari 56 juta orang pada 2025 menjadi 72 juta orang pada 2029. Namun saat ini, tenaga kerja yang memiliki keterampilan hijau (“green skills”) baru mencapai sekitar 3,7 juta orang atau sekitar 2,6 persen dari total angkatan kerja.
Menjawab tantangan tersebut, Universitas Pertamina (UPER) bekerja sama dengan PT Pertamina Maintenance and Construction (PertaMC) meluncurkan program pemagangan STRIVE (Sustainability Talent Readiness through Innovative & Valuable Experience). Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan keterampilan tenaga kerja hijau sekaligus memperkuat orientasi UPER sebagai kampus energi berkelanjutan.
STRIVE menjadi program magang unggulan yang memadukan teori dan praktik untuk melatih mahasiswa menghadapi transformasi energi. Program ini diluncurkan melalui seremoni penandatanganan kerja sama di Graha PertaMC, Jakarta, pada 4 Sepetmber 2025 lalu, yang dihadiri oleh pimpinan kedua institusi, termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPER, Prof. Dr. Ir. Rudy Sayoga Gautama, IPU, serta Plt. Direktur Utama PertaMC dan Direktur Layanan Usaha.
“Program STRIVE adalah wujud kolaborasi ideal antara industri dan institusi pendidikan dalam menyiapkan talenta muda yang siap terjun ke dunia kerja. Mahasiswa tidak hanya dibekali keunggulan akademik, tetapi juga pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan industri energi,” ujar Prof. Rudy.
Ia menambahkan, program STRIVE dirancang dengan kombinasi pembelajaran teknis dan nonteknis. Dalam aspek teknis, mahasiswa akan mempelajari pengembangan infrastruktur energi fosil dan energi baru terbarukan. Sementara itu, pada aspek nonteknis, peserta akan memperkuat keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan kerja tim agar siap menghadapi tantangan di dunia kerja.
Urgensi penguatan keterampilan ini diperkuat oleh data yang menunjukkan bahwa sekitar 35 persen perusahaan di Indonesia mengeluhkan keterampilan nonteknis (soft skills) pelamar kerja yang belum memadai. Pasar pelatihan soft skills di Indonesia bahkan diperkirakan mencapai USD 431,34 juta pada 2024 dan diproyeksikan tumbuh dua kali lipat pada 2033 (IMARC Group, 2024). Tak hanya itu, aspek self-management siswa SMK hanya berada di level 70,27 persen, terendah dibandingkan aspek interpersonal dan kepemimpinan (Anwar et al., 2020).
Plt. Direktur Utama PertaMC, Agus Sujono, menegaskan bahwa STRIVE merupakan investasi jangka panjang PertaMC untuk mendukung agenda transisi energi nasional. “Bersama Universitas Pertamina, kami berkomitmen melahirkan generasi muda yang berintegritas, inovatif, dan mampu mendorong transformasi energi berkelanjutan sesuai strategi Pertamina Group dan Asta Cita Pemerintah,” ujarnya.
Ia menambahkan, kebutuhan tenaga kerja hijau terus meningkat seiring proyek dekarbonisasi Pertamina, mulai dari konversi kilang menuju green refinery, pengembangan carbon capture storage, hingga perluasan energi terbarukan. Keterlibatan mahasiswa melalui STRIVE dipandang penting untuk mencetak talenta yang siap memimpin transformasi energi di masa depan.
Sebanyak 10 mahasiswa terbaik Universitas Pertamina terpilih mengikuti program STRIVE dengan pendampingan intensif dari mentor industri. Seleksi dilakukan ketat dengan mempertimbangkan IPK minimal 3,00, keaktifan dalam organisasi, serta pengalaman akademik maupun non-akademik.