Dua mahasiswa Universitas Pertamina, Iman Dwi Satrio (Program Studi
Ilmu Komputer) dan Atallah Abbyyah Putera (Program Studi Manajemen),
menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang National Essay Competition
Clash of University (CoU) 2025, dengan meraih Juara 2. Kompetisi ini
diselenggarakan oleh Departemen Keilmuan FEB UPN Veteran Yogyakarta pada
8 Juni 2025 dan diikuti oleh 38 tim dari 22 perguruan tinggi di seluruh
Indonesia.
Mereka tergabung dalam Tim
Sasakers, yang mengusung esai berjudul "Pemanfaatan IoT untuk
Pengendalian Amonia Berlebih di Peternakan Ayam Broiler sebagai Langkah
Preventif Melawan Silent Killer dengan Pendekatan Manajemen Risiko."
Inovasi tersebut diwujudkan dalam bentuk kukuruyu.io, alat berbasis
teknologi Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk mengontrol
konsentrasi gas amonia di kandang ayam.
Gas
amonia dikenal sebagai silent killer di dunia peternakan karena dapat
menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi mata pada ayam, sehingga
menurunkan produktivitas. Kukuruyu.io bekerja dengan melarutkan gas
amonia secara efisien, bahkan dalam kondisi pasokan listrik yang tidak
stabil. “Penggunaan exhaust dan tirai memang umum, tetapi bergantung
pada listrik dan biaya operasional tinggi. Kukuruyu.io hadir sebagai
solusi hemat energi yang lebih adaptif,” ujar Iman.
Kolaborasi Lintas Ilmu, Solusi Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kompetisi
CoU 2025 mengangkat tema “Next-Gen Economy: Peran Mahasiswa dalam
Disrupsi Digital dan Ekonomi Masa Depan.” Tim Sasakers berhasil menembus
babak final dan bersaing dengan tim dari Universitas Gadjah Mada,
Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, dan UPN Veteran
Yogyakarta.
Menurut Atallah, tantangan terbesar
dalam menyusun gagasan ini terletak pada pemahaman teknis perangkat
IoT. Namun, melalui kolaborasi lintas prodi dan semangat inovatif,
kendala tersebut dapat diatasi. “Kami berharap inovasi ini dapat segera
diterapkan di lapangan untuk mendukung precision livestock farming dan
memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelasnya. Program Studi Ilmu Komputer sendiri menawarkan mata kuliah Mikrokontroller dan Internet of Things sebagai mata kuliah peminatan untuk kurikulum saat ini.
Inovasi
kukuruyu.io mendapat apresiasi dari dewan juri karena berhasil
memadukan pendekatan teknologi, manajemen risiko, dan prinsip
keberlanjutan dalam menjawab permasalahan di sektor peternakan. Solusi
ini juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable
Development Goals), khususnya pada poin ke-2 tentang Zero Hunger dan
poin ke-9 tentang Industry, Innovation and Infrastructure.
Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Digital
Pencapaian ini
menegaskan komitmen mahasiswa Universitas Pertamina dalam menciptakan
solusi nyata berbasis teknologi untuk menghadapi tantangan global. Karya
seperti kukuruyu.io menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki
kapasitas untuk berinovasi dan memberikan dampak sosial yang luas.
Universitas
Pertamina terus mendorong semangat kewirausahaan dan pengembangan diri
mahasiswa melalui berbagai program pembinaan dan kompetisi. Segera
daftarkan diri Anda sebagai calon mahasiswa Universitas Pertamina
melalui laman resmi pendaftaran di
https://pmb.universitaspertamina.ac.id/ dan jadilah bagian dari generasi muda inovatif yang siap menciptakan solusi bagi masa depan Indonesia.