Universitas Pertamina (UPER) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta yang berada di Jakarta Selatan memiliki daya tarik tersendiri bagi para pencari ilmu yang berambisi tinggi. Sebab, UPER berada dibawah naungan PT Pertamina (Persero). Selain itu, UPER memiliki semangat menjadi perguruan tinggi berkelas dunia di bidang bisnis dan teknologi energi.
Salah satu contoh nyata dari keberhasilan pilihan ini adalah Chintya Maulini, mahasiswa berprestasi Jurusan Komunikasi Universitas Pertamina Angkatan 2022. Pepatah mengatakan ‘Tak kenal maka tak sayang.’ Maka dari itu, kenalan dahulu dengan Chintya Maulini dengan menyimak kisah inspiratif dirinya.
Chintya Maulini atau akrab disapa Chintya merupakan kembang desa yang berasal dari Kota Palembang, Sumatera Selatan. Ia terlahir dari keluarga yang memiliki latar belakang perekonomian yang cukup sederhana. Walaupun sederhana keluarganya begitu hangat dan cemara. Sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Chintya aktif berkegiatan
baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Dalam melakukan kegiatan tersebut, Chintya selalu mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.
“Chintya merupakan anak sulung kami. Kami sangat menyayangi putri kecil kami itu. Rasa sayang kami, kami tunjukan dengan selalu mendukung kegiatan positif yang ingin Chintya ikuti, seperti halnya mengikuti lomba. Banyak diantara lomba yang Chintya ikuti selalu mendapatkan juara, dan kami sebagai orang tua sangat senang. Sehat dan sukses selalu untuk anak kami Chintya Maulini,” ungkap Ismail, Ayahanda Chintya Maulini.
Selain itu, Chintya memiliki kegemaran yang tinggi dalam bidang kepenulisan, kesenian, dan public speaking. Ternyata kegemaran tersebut dapat menghasilkan karya yang sangat luar biasa. Pada tahun 2020 lalu, Chintya berhasil menulis sebuah buku yang berjudul ‘My Cloud Cahaya Cerita Chayra.’ Secara garis besar buku tersebut menceritakan perjuangan sosok gadis lugu dari pelosok desa yang merantau menuntut ilmu di kota metropolitan Jakarta.
Ilmu pengetahuan dan keterampilan yang Chintya milik tersebut terus ia kembangkan saat di bangku perkuliahan.
Pilihan Chintya untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Pertamina bukan tanpa alasan. Jurusan Komunikasi dipilihnya karena keyakinan akan peran penting komunikasi dalam membangun hubungan masyarakat yang baik. Ia juga mengatakan adanya ketertarikan energi dalam dunia komunikasi dan memiliki prospek kerja yang baik untuk kedepannya.
Chintya mengakui bahwa lingkungan akademik yang kondusif dan kurikulum yang terkini di UPER memberikan wawasan mendalam tentang dinamika komunikasi di era modern. Kisah keberhasilan Chintya tidak terlepas dari peran penting beasiswa yang berhasil diraihnya.
Beasiswa yang diraih Chintya yaitu Beasiswa Sekolah Unggulan Nusantara. Melalui dedikasi tinggi dan prestasi akademis yang cemerlang, Chintya berhasil meraih beasiswa yang tidak hanya menjadi motivasi pribadi, tetapi juga menjadi bukti bahwa kemampuan dan kerja keras selalu dihargai.
Tidak hanya mengukir prestasi akademis yang membanggakan, Chintya juga terlibat dalam berbagai kegiatan non-akademik. Mulai dari kepanitiaan hingga prestasi di bidang seni. Chintya membuktikan bahwa keseimbang antara akademik dan non akademik adalah kunci kesuksesan.
Bagi Chintya, setiap hari adalah tantangan baru yang penuh kesibukan. Chintya menjalankan aktivitas setiap hari dengan semangat dan tekad untuk mencapai tujuan besar. Saat ini, Chintya memiliki banyak waktu luang, lalu ia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menikmati waktu perkuliahan dan memaksimalkan prestasi akademik. Kemudian ketika memiliki waktu libur, Chintya memanfaatkan waktu tersebut untuk mengikuti magang dan menjadi asisten akademik Program Studi Komunikasi UPER.
Dengan semua pencapaiannya, Chintya dapat menjadi sosok inspiratif bagi mahasiswa lainnya. Chintya berpesan, "Tidak ada batasan untuk mencapai impian. Kerja keras, disiplin, dan tekad kuat akan membuka pintu kesuksesan." Chintya menekankan pentingnya memimpin dengan contoh positif dan berbagi ilmu kepada sesama. Tanggung jawab di keluarga yang membuat Chintya semangat untuk melakukan perkuliahan. Mengejar umur orang tua yang sudah rentan menjadi tolak ukur dari Chintya untuk mengejar prestasi dan melanjutkan perkuliahan tepat waktu.
"Everything will be fine, just be yourself and do as best as you can." Kalimat ini mengandung pesan positif dan memberikan dukungan moral dalam menghadapi situasi atau tantangan apapun. Ungkapan "everything will be fine," mengindikasikan keyakinan bahwa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik pada akhirnya. Sementara itu, pesan untuk "just be yourself,” menekankan pentingnya menjadi diri sendiri tanpa merasa perlu berpura-pura atau mengubah diri untuk memenuhi harapan orang lain. Lebih lanjut, "do as best as you can,” mengajak untuk memberikan usaha terbaik dalam segala hal. Pesan ini mendorong individu untuk fokus pada upaya maksimalnya tanpa membebani diri dengan ekspektasi yang terlalu tinggi.
Kisah inspiratif Chintya Maulini ini merupakan bukti nyata bahwa keberhasilan bukanlah hasil kebetulan, melainkan hasil dari perpaduan antara passions, kerja keras, dan tekad kuat. Semoga kisah inspiratif ini dapat mendorong semangat para mahasiswa lainnya untuk menggapai mimpi-mimpi mereka.
Sumber berita: Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina
Penulis: Satria Abhy Indrabudi, Ratu Saskia Azharra, Oryza Sativa, Angel Mauren Vinsensia, Netti Anjelina, Romiyanti Uli Septerina Panggabean, Aditya Krisna Wardhana Putra