Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Agenda

Mengapa Sektor Perbankan Menjadi Pionir Penerapan Manajemen Risiko?


Published by: Suhari Pranyoto Kamis, 3 Juli 2025
Dibaca: 457 kali
Jakarta, 3 Juli 2025 - Tidak dapat dipungkiri, bahwa risiko memapar pada semua kegiatan bisnis. Risiko seperti pisau bermata dua: dibalik risiko, terdapat peluang. Atau sebaliknya, di setiap perluang terdapat risiko, yaitu kondisi atau kejadian yang dapat menghambat pencapaian tujuan. Di antara berbagai sektor ekonomi, sektor perbankan merupakan yang pertama kali berkembang dan menerapkan manajemen risiko secara sistematis dan formal. Hal ini disebabkan oleh sejumlah faktor yang melekat dalam karakteristik dan peran penting industri ini.

Pertama, sektor perbankan memiliki peranan penting dan sentral dalam perekonomian sebagai pemberi kredit, penyimpan dana, dan pelaksana kebijakan moneter. Sebagai institusi yang mengelola dana masyarakat, bank harus menjaga kepercayaan dan stabilitas sistem keuangan. Ketidakstabilan di sektor ini dapat berdampak luas, termasuk krisis keuangan yang menular ke sektor lain dan perekonomian secara keseluruhan. 

Kedua, sektor perbankan beroperasi dengan tingkat leverage yang tinggi. Artinya komposisi utang dalam asetnya dominan.  Di sisi lain, aset-asetnya juga banyak didominasi pinjaman ke pihak lain. Kondisi mengakibatkan perbankan menghadapi banyak risiko seperti risiko  kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. 

Risiko kredit misalnya, terkait dengan kemungkinan gagal bayar nasabah, dapat menyebabkan kerugian besar jika tidak dikelola dengan ketat. Hal ini menuntut bank untuk mengembangkan sistem manajemen risiko yang efektif dan komprehensif sejak dini. Regulasi negara pun menuntut bank untuk memiliki kerangka manajemen risiko yang matang sebagai bagian dari kepatuhan dan keberlanjutan usaha.

Selain itu, sektor perbankan juga sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti fluktuasi ekonomi, perubahan suku bunga, dan ketidakpastian pasar keuangan global. Karena sifatnya yang sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal, maka kondisi yang menjadi sumber risiko ini harus diidentifikasi dan diminimalisasi pengaruhnya secara proaktif. Keberhasilan pengelolaan risiko di sektor perbankan menjadi contoh bagi sektor ekonomi lain, namun awal mula perkembangan manajemen risiko tetap berada di perbankan karena karakter kompleks dan pentingnya posisi mereka.

Instagram: @mm.uper_ 
Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved