Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Kampus
LANGKAH KECIL MELALUI ‘KAMPANYE KOMUNIKASI PERUBAHAN IKLIM DAN LINGKUNGAN’, DEMI SELAMATKAN BUMI PERTIWI

Published by: Universitas Pertamina Selasa, 6 Februari 2024
Dibaca: 966 kali
Menurut United Nations, iklim dunia mulai berubah sejak tahun 1800-an. Hingga saat ini, perubahan iklim tersebut belum dapat diatasi dan menjadi permasalahan krusial, karena telah melanda berbagai negara di belahan dunia, termasuk Indonesia. Perubahan iklim ini memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Menangkar hal tersebut, mahasiswa Program Studi Komunikasi Universitas Pertamina (UPER) angkatan 2020, melalui Mata Kuliah Komunikasi Perubahan Iklim dan Lingkungan melakukan kampanye dalam upaya peduli lingkungan untuk bumi yang lebih baik. Mata kuliah ini mengajarkan kepada mahasiswa untuk mampu memahami dan memanfaatkan dasar-dasar komunikasi perubahan iklim yang efektif, jangkauan, mekanisme perubahan perilaku, serta kegiatan-kegiatan yang menunjang komunikasi yang efektif.

Mahasiswa tersebut dibentuk menjadi beberapa kelompok. Berikut ide kampanye dari Mahasiswa Program Studi Komunikasi UPER, diantaranya;
  1. Kampanye Gerakan Wanita Indonesia Peduli Bumi. Kampanye ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada target audiens akan bahayanya limbah dari penggunaan pembalut sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan. Edukasi tersebut diberikan melalui media sosial Instagram dan TikTok @wanitaindonesiapeduli_, serta menyebarkan poster di tempat yang kemungkinan menjadi perhatian target audiens, serta menciptakan brand awareness bahwasannya terdapat produk pengganti pembalut sekali pakai, seperti halnya pembalut kain.
 
  1. Kampanye ECOBEAUTY: ‘Rawat Kulit dan Bumi: Cantik Tanpa Meninggalkan Jejak Sampah’. Kampanye tersebut dilaksanakan karena zaman sekarang baik wanita maupun pria telah banyak menggunakan produk kecantikan baik untuk perawatan wajah, badan, rambut, dan sebagainya. Wadah bekas produk kecantikan tersebut tentunya akan menjadi sampah dan jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak terhadap lingkungan. Selain itu, adanya juga keterbatasan fasilitas pemrosesan limbah daur ulang dapat dikatakan menjadi tantangan utama dalam implementasi praktik daur ulang yang konsisten. Dalam hal ini, mereka melakukan kampanye dengan cara mengumpulkan limbah wadah produk kecantikan yang sudah tidak terpakai, kemudian hasilnya mereka serahkan kepada Duitin Indonesia, yang merupakan salah satu Perusahaan yang berfokus pada upaya untuk mengajak masyarakat dalam memilah, mengumpulkan dan mengelola sampah daur ulang.

  1. Kampanye TIPSEN (Tindakan Inisiatif Pengengelolaan Sampah Skincare). Kampanye ini serupa dengan kampanye ECOBEAUTY. Kampanye ini juga bekerja sama dengan Rekosistem yang merupakan perusahaan pengelolaan limbah dengan cara yang ramah lingkungan dan dengan teknologi pintar, berlokasi di Permata Hijau.

“Selama 5 hari pelaksanaan kampanye, kami berhasil mendapatkan 523 pcs sampah skincare dan make up. Dari kampanye ini kami berhasil menghemat karbon sebanyak 13.17 kg CO2,” ucap Vandhaya Lintang Eskha Aurellia.

  1. Kampanye GO Green Drive (Penggunaan Transportasi Umum untuk Mengatasi Polusi). Pada kampanye ini dilakukan sebuah pembuatan konten di TikTok yang bertujuan untuk memperkenalkan transportasi umum di Jakarta seperti KRL, MRT, dan Transjakarta. 

“Dalam konten kampanye ini juga kami mempromosikan sebuah poster untuk menarik seorang volunteer yang akan menjadi suatu bukti melalui testimoni setelah menggunakan transportasi umum tersebut,” ucap Much.Achmad Saebani.

  1. Kampanye Bricking Bad Habits. Kampanye ini melakukan beberapa rangkain acara, seperti live streaming yang mengusung tema ‘Bincang Santai Tau-atau Bernilai: Aksi Selamatkan Plastik Melalui Ecobrick!’ dan workshop, dengan tema ‘Mencari Laskar lingkungan: Keterlibatan Generasi Muda Untuk Berinovasi Melalui Ecobrick’. Tim ini juga bekerja sama dengan Ecobrick Indonesia.

  1. Kampanye Bersih Alami, Say No To Chemical Soap With Buah Lerak! Kampanye ini diinisiasi, karena begitu banyaknya limbah dari sabun kimia yang dapat merusak lingkungan. Untuk mengurangi hal tersebut, dilakukanlah kegiatan kampanye berupa sosialisasi pada mahasiswa Program Studi Komunikasi UPER angkatan 2020 dan memberikan sabun lerak kepada mereka. Selain itu, juga dilakukan kampanye secara online melalui akun Instagram @ecoharmony.id yang melakukan publikasi konten mengenai buah lerak dan manfaatnya.

  1. Kampanye See Trash. Kampanye ini dilakukan dengan strategi komunikasi baik secara online maupun langsung di lingkungan kampus yang dilaksanakan selama beberapa Minggu dengan melakukan serangkaian kegiatan, seperti daur ulang sampah hingga pengelolaan sampah menjadi barang berguna. Melalui perancangan ini, diharapkan kampanye ini dapat berhasil mengubah perilaku mahasiswa, meningkatkan kesadaran, dan menghasilkan dampak positif terhadap kebersihan lingkungan di kampus.

Melalui berbagai rangkaian kegiatan kampanye tersebut telah menjadi bukti nyata aksi dari mahasiswa Program Studi Komunikasi UPER dalam upaya menjaga bumi menjadi lebih baik. Mari kita bersama-sama secara konsisten melakukan langkah kecil serupa dimulai dari diri sendiri untuk selamatkan bumi pertiwi. [NA].

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All rights reserved