Pada tanggal 25 November
2022, Peserta Perkuliahan Eksplorasi Migas dengan Dosen Pengampu Bapak Mohamad
Wahyudin, M.T. dan Bapak Pramudya Rinengga Datu Perdana, M.Sc. telah melakukan
kunjungan ke Pertamina EP Jatibarang Field.
Tujuan Fieldtrip adalah
agar mahasiswa dapat menyelaraskan ilmu pengetahuan yang telah mereka dapatkan
di kelas dan dapat melihat kondisi nyata di dunia Industri Migas secara
langsung. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan pengetahuan
dan pengalaman bagi para mahasiswa Teknik Geologi Universitas Pertamina, Program
kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun-tahun
mendatang, serta mereka juga mendapatkan kesempatan dalam melakukan kerja
praktik, tugas akhir ataupun magang, di Pertamina EP, khususnya di Pertamina EP
Zona 7, Regional 2.
Kunjungan ini dibagi
menjadi 3 kegiatan utama, yaitu:
1.
Pemaparan
Materi
Materi yang dijelaskan mencakup
sejarah penemuan lapangan Jatibarang, kegiatan eksplorasi, pengembangan dan
produksi, Enhance Oil Recovery (EOR) serta kegitan CSR dan HSSE di Lapangan
Jatibarang. Tantangan dalam mengelola Lapangan Tua (Brown Field) perlu
adanya inovasi dan penerapan teknologi baru dalam peningkatan produksi dengan Enhance Oil Recovery (EOR) dengan melaksanakan
Pilot Project CO2 Injection dengan metoda huff and puff di
sumur JTB-161, dimana sumber CO2 diperoleh dari Proses Carbon
Capture Utilization and Storage (CCUS). Pilot Project ini merupakan hasil
Joint Study antara Pertamina dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) di Lapangan Jaibarang. Proses CCUS ini dapat mengurangi dan
menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca dan emisi karbon dioksida. Pilot
Project ini adalah yang pertama kali di Indonesia dan yang kedua di dunia,
dimana yg pertama dilakukan di Lapangan Migas di Saudi Aramco. Hasilnya
diharapkan akan meningkatkan produksi sumur naik menjadi 30-40%,
2.
Kunjungan
Laboratorium
Kunjungan laboratorium
dilakukan ke laboratorium pengujian analisis air, gas, dan minyak. Pada laboratorium
analisis air dijelaskan hal yang diuji adalah resistivitas air, kandungan
minyak, alkalinitas dsb, sedangkan analisis gas dijelaskan proses pengujian komposisi
gas dengan alat Gas Chromatography (GC), kandungan H2S dan
sebagainya, dan pada laboratorium analisis minyak dijelaskan proses pengujian kadar
sedimen dan air, kandungan garam dan sulfur, kadar air dan sebagainya.
3.
Kunjungan
ke Stasiun Pengumpul Unit A (SPU-A)
Pada kunjungan ke Stasiun
Pengumpul Unit A (SPU A), para mahasiswa mendapatkan penjelasan dan melihat
langsung mengenai peralatan dan fasilitas produksi dalam penampungan minyak dengan
jenis High Pour Point Oil (HPPO) yang memiliki titik tuang yang tinggi, artinya
minyak tersebut akan mengental jika suhu permukaan di bawah 50-60 oC.
Penampungan minyak HPPO dari sumur produksi ditampung dalam tangki yang
tersedia. Setiap dua hari sekali akan dipompakan melalui jalur pipa ke Refinery
Unit Balongan yang berjarak 25 km dari SPU-A tersebut. Untuk menjaga agar
minyak HPPO ini tidak membeku selama dalam jalur pipa, maka harus didorong
dengan air formasi dengan suhu yang konstan. Di Stasiun Pengumpul Unit (SPU A) ini
juga dilakukan water treatment untuk memisahkan sisa-sisa minyak HPPO
dengan air, dimana airnya akan diijeksikan ke batuan reservoir melalui sumur
yang sudah tidak produksi lagi.