Jakarta, 10 September 2025 – Universitas Pertamina (UPER) meresmikan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) sebagai langkah memperkuat tata kelola hukum berbasis digital, sekaligus menggelar Seminar dan Pelatihan Hukum bertajuk “Dasar-dasar Penyusunan Kontrak dan Teknik Negosiasi” di Auditorium Griya Legita, Universitas Pertamina.
Acara ini dihadiri oleh jajaran pimpinan Universitas Pertamina, antara lain Rektor, sekretaris universitas, dan para wakil rektor. Turut hadir tim legal Universitas Pertamina, perwakilan Pertamina Foundation, serta praktisi hukum. Selain itu, sejumlah staf akademika juga hadir untuk mendukung kelancaran jalannya kegiatan.
Rektor Universitas Pertamina, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU., dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran JDIH merupakan langkah strategis untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas kampus. “JDIH sejalan dengan rencana strategis 2028 yang menekankan digitalisasi. Melalui sistem ini, dokumentasi hukum dapat diakses dengan mudah oleh civitas akademika maupun mitra eksternal, sehingga kerja sama universitas dapat dijalankan secara lebih efektif dan profesional,” ungkapnya.
JDIH Universitas Pertamina dirancang sebagai sistem pelayanan informasi hukum yang akurat, cepat, dan mudah diakses oleh seluruh pegawai. Sistem ini terhubung dengan SSO Pertamina sebagai basis data Surat Keputusan dan peraturan universitas, serta dilengkapi fitur pencarian. JDIH juga terintegrasi dengan aplikasi Andin sehingga pembaruan dokumen dapat dilakukan dengan lebih mudah. Kehadirannya diharapkan mampu mendukung tata kelola yang transparan dan akuntabel, sekaligus memudahkan proses akreditasi, rekognisi, audit, dan evaluasi di lingkungan universitas.
Setelah peresmian, acara dilanjutkan dengan Seminar Hukum dengan menghadirkan Dr. M. Rasyid Ridho, SH., M.H., C.L.A. yang merupakan advokat sekaligus konsultan pasar modal dengan membawakan materi terkait pentingnya keterampilan dalam penyusunan kontrak dan negosiasi. Materi yang disampaikan meliputi prinsip dasar legal drafting, antara lain kejelasan identitas para pihak, ketepatan objek perjanjian, hingga pencantuman waktu dan tempat penandatanganan.
“Penyusunan kontrak berbicara tentang keterampilan, tidak mungkin seseorang menjadi ahli hanya lewat satu kali kelas. Perlu ada tindak lanjut dengan praktik penyusunan kontrak yang dievaluasi dan diulang agar legal drafter benar-benar memiliki kompetensi. Saya berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan pelatihan yang berfokus pada pengembangan keterampilan,” ujar Dr. M. Rasyid Ridho, S.H., M.H., C.L.A.,.
Melalui peresmian JDIH dan pelaksanaan seminar ini, Universitas Pertamina menegaskan komitmennya untuk menghadirkan tata kelola hukum yang modern sekaligus membekali pemangku kepentingan dengan wawasan hukum yang aplikatif. Langkah tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat jejaring kerjasama strategis serta meneguhkan posisi universitas sebagai institusi pendidikan yang terpercaya dan berdaya saing.
