Jakarta, 29 September 2022 – Fungsi Kerjasama Internasional Universitas Pertamina menggelar sharing session bersama Teesside University di Universitas Pertamina pada Rabu (28/09/2022). Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, pelaksanaan tatap muka dilakukan di Auditorium Gedung Griya Legita, dan di platform zoom teleconference.
Acara ini dihadiri oleh Dr. Gordon Marshall, selaku Wakil Dekan International School of Computing, Engineering, and Digital Technologies Teesside University beserta representatifnya, Ir. Tota Simatupang, M.Eng., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Perencanaan Infrastruktur (FPI) Universitas Pertamina, representatif Fungsi Kerjasama Internasional Universitas Pertamina, serta mahasiswa Universitas Pertamina.
Teesside University merupakan Perguruan Tinggi Swasta yang berada di Middlesbrough, Inggris. Perguruan Tinggi yang sudah berdiri sejak 1930, dan diresmikan oleh Raja Edward III ini memiliki belasan program studi yang tersebar di tiga jenjang program pendidikan sarjana, pascasarjana, dan doktoral, baik itu sains dan teknologi (saintek) maupun sosial dan humaniora (soshum).
Pada 1930, Teesside University merupakan sekolah tinggi khusus teknik yang Bernama Constantine College and Technology, hingga pada 1960-an, Constantine College and Technology berganti nama menjadi Teesside University dan membuka program studi lainnya. Walaupun Perguruan Tinggi ini merupakan perguruan dengan multidisiplin, Teesside University memiliki keunggulan di bidang komputasi, teknik, dan teknologi digital. Sebuah Perguruan Tinggi yang telah berumur hampir 1 abad ini menempati peringkat 101-1200 menurut QS Ranking World University pada tahun 2022.
Dalam wawancara, Tota menjelaskan bahwa ia melihat peluang terhadap kerjasama ini, dan Tota ingin mahasiswa Universitas Pertamina dapat merasakan pengalaman internasional dan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama mengikuti studi di Teesside University.
“Salah satunya adalah bahwa kita ingin mahasiswa kita berkiprah di Internasional lalu mendapatkan pengalaman internasional, sehingga Universitas Pertamina sangat membutuhkan Perguruan Tinggi Luar Negeri untuk mahasiswa kita belajar, dan kembali lagi (ke Indonesia) begitupun sebaliknya,” jelasnya.
Program ini merupakan Program Dual Degree (Gelar Ganda), dimana mahasiswa menyelesaikan studi selama 3 tahun di Universitas Pertamina, dan 1 tahun di Teesside University. Sehingga, ketika mahasiswa tersebut lulus, ia mendapatkan 2 gelar. Gelar Sarjana Teknik (S.T.) dari Universitas Pertamina, dan Gelar Bachelor of Engineering and Technology (B.ET).
Tota menyampaikan bahwa saat ini baru 3 program studi yang menyediakan program Dual Degree. Diantaranya Teknik Mesin (ME), Teknik Sipil (CV), dan Teknik Elektro (EE). Sambungnya, Tota menyampaikan saat ini sedang dalam tahap penyesuaian kurikulum diantara kedua institusi Perguruan Tinggi tersebut.
“Kita sedang membandingkan kurikulum (Universitas Pertamina dan Teesside University), agar apa yang mereka tawarkan juga masuk (cocok) dan begitupun sebaliknya,” jelasnya.
Selaku Dekan Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Fakultas Perencanaan Infrastruktur (FPI) Universitas Pertamina, Tota menyampaikan harapannya kepada Mahasiswa Universitas Pertamina, melalui program ini, mahasiswa Universitas Pertamina dapat memiliki pilihan Perguruan Tinggi Luar Negeri dan merasakan pengalaman internasional dari kampus mitra. [RF]
