Program Studi Manajemen Universitas Pertamina Mengajak Mahasiswa/i Mempersiapkan Dunia Kerja Melalui Webinar Kupas Tuntas Curriculum Vitae (CV) dan Interview
Published by: Universitas Pertamina
Minggu, 27 Februari 2022
Dibaca: 325 kali
27 Februari 2022, Universitas Pertamina - Setelah lulus dari dunia kuliah maka akan dihadapkan pada dunia kerja yang sangat ketat persaingannya. Hal yang perlu disiapkan untuk melamar kerja adalah pengalam yang mendukung di posisi yang hendak dilamar. Serta perlu mempersiapkan beberapa dokumen seperti Curriculum Vitae (CV).
Curriculum Vitae (CV) merupakan dokumen penting yang mencakup informasi seputar daftar riwayat hidup. CV sangat penting karena recruiter akan mengetahui data diri kita dari sana. Sehingga ketika kita ingin apply CV maka buatlah semenarik mungkin sesuai dengan kualifikasi yang diminta pada posisi yang dilamar.
Pada kenyataannya masih banyak orang yang kurang tepat dalam pembuatan Curriculum Vitae yang baik dan sesuai dengan kualifikasi yang ada. Sehingga yang bersangkutan tidak diterima oleh recruiter. Selain itu, pada saat sesi interview atau wawancara banyak orang yang gagal atau tidak lolos di tahap tersebut karena disebabkan banyak faktor, salah satunya kurangnya informasi dan ilmu terkait tips dan trik interview yang baik.
Menyikapi hal diatas tepatnya pada tanggal 26 Februari 2022 lalu, Program Studi Manajemen Universitas Pertamina mengadakan webinar nasional yang mengusung tema “Tips and Trick Create a Proper CV and Dealing with Interview”, dengan narasumber Inaulia Sekar Founder & CEO of AIDEA Consultant Indonesia, yang dipandu oleh moderator Indah Farena mahasiswi Program Studi Manajemen.
Adanya webinar tersebut diharapkan Mahasiswa/I Universitas Pertamina dan para peserta webinar yang telah hadir dapat belajar bersama bagaimana membuat Curriculum Vitae yang baik khususnya untuk melamar pekerjaan dan tips and trick menjalani proses interview.
Narasumber yang akrab disapa Ina pada awal pemaparan materi menjelaskan data dari BPS tahun 2019 yang menyatakan bahwa ada 66.000 sarjana baru di Indonesia setiap tahunya. Sehingga ketika kita sudah sarjana maka kita hidup di pasar yang sangat kompetitif, karena harus bersaing satu sama lain untuk melamar pekerjaan dan menduduki posisi yang kita inginkan dengan ratusan bahkan ribuan orang yang juga menginginkan posisi tersebut. Sehingga perlu adanya usaha dan kerja keras yang lebih serta mempersiapkan segala hal yang matang.
Lanjut Ina, hal yang menakutkan pada saat seleksi kerja yaitu interview. Pada umumnya tahapan seleksi kerja dimulai dari seleksi administrasi, psikotes, LGD, interview psikolog, interview HR, interview user, medical check Up, dan interview direktur. Biasanya kita sering gugup pada saat proses interview atau wawancara, karena langsung face to face dengan orang yang bersangkutan atau requiter. Wawancara kerja merupakan metode penting dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Wawancara kerja dapat menghantarkan kita memasuki suatu institusi yang sedang kita tuju saat melamar posisi tersebut.
“Untuk mendukung kelancaran proses interview maka dibutuhkan skills atau kemampuan yang menunjang di posisi yang dilamar. Berikut beberapa top skills yang harus dimiliki”-Ujar Ina.
Ina melengkapi pemaparannya, “Selain kemampuan diatas kita sebagai pelamar pekerjaan harus mempersiapkan beberapa hal lainnya seperti mempersiapkan mental yang mencakup pengenalan diri, latihan, dan pelajari perusahaan dan posisi yang akan dilamar. Selanjutnya mempersiapkan pakaian yang mencakup pakaian harus bersih, kesesuain warna (Dominan menggunakan warna soft dan netral seperti hitam, abu-abu, coklat, maupun putih), keselarasan make-up, kerapihan penampilan dan wangi”.
Ina lanjut menjelaskan pemaparan materinya. Saat sesi wawancara juga terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan antara lain sebagai berikut:
- Ucapkan salam dan jabat tangan (Jika offline).
- Posisi duduk tegak dan seimbang.
- Kontak mata.
- Mengucapkan terima kasih setelah requiter mengajukan pertanyaan.
- Fokus pada pertanyaan yang diajukan.
- Tunjukan antusiasme dan ketertarikan.
- Berbicara dengan cukup keras dan tidak bertele-tele serta jelas.
- Perhatikan gerakan non verbal.
- Ajukan beberapa pertanyaan yang relevan dengan posisi yang sedang anda lamar.
- Terus berikan senyuman terbaik sepanjang sesi wawancara berlangsung.
- Dan ucapkan terima kasih di akhir sesi penutupan wawancara.
Adapun teknik menjawab pertanyaan dalam interview dengan menggunakan metode STAR yaitu (S)ituation, (T)ask, (A)ction, and R(esult).
Dipertengahan pemaparan materi, narasumber yang akrab di sana Ina memberikan kesempatan bagi peserta webinar untuk melakukan wawancara secara langsung. Peserta yang dipilih yaitu Anjalina mahasiswi semester 4 Universitas Sebelas Maret.
Setelah itu, Ina memberikan komentar terkait jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada Anjalina, serta langsung mempraktekkan contoh interview yang baik kepada seluruh peserta webinar.
Lanjut Ina menjelaskan terkait Curriculum Vitae (CV) untuk meningkatkan peluang panggilan interview. Hal pertama yang harus diperhatikan ketika membuat Curriculum Vitae yaitu harus memperhatikan posisi yang hendak dilamar. Kemudian, hal tersebut dapat menjadi dasar bagi kita untuk membuat CV.
Dalam pembuatan Curriculum Vitae harus memperhatikan tata penulisan, template dan warna, font yang digunakan, posisi tiap elemen, keywords, dan format harus PDF atau Doc format . Serta gunakan bahasa yang formal ketika ingin mengirimkan Curriculum Vitae dan dokumen lainnya dan kirimkan pada waktu jam kerja.
“Untuk CV yang di kiri sebaiknya harus kita hindari karena penggunaan warna yang terlalu banyak, informasi kurang lengkap, penggunaan shapes yang berlebihan, dan tata letak penulisan yang tidak beraturan. Sedangkan untuk CV yang di kanan sudah cukup baik, dimana pada bagian deskripsi singkat dirinya sudah menjelaskan dengan cukup spesifik, akan tetapi masih perlu diperhatikan lagi untuk di beberapa elemen”- Ungkap Ina.
Di penghujung sesi pemaparan materi, Ina memberikan catatan kepada peserta webinar, pada saat interview “Be honest, be yourself, and be-YOU-tiful (Kita itu cantik/ganteng, hebat, dan apa adanya) ketika kita percaya sama diri kita bahwa kita mampu”.
Ina juga menyampaikan quotes yang dikutip dari Alexander Graham Bell yaitu “Before anything else, preparation is the key to success”. Artinya sebelum menghadapi interview dan menghadapi apapun itu, kunci keberhasilannya adalah persiapan yang matang”.
Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE