Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berkomitmen untuk terus mengembangkan energi bersih panas bumi. Saat ini PGE tengah menyelesaikan konstruksi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dengan metode binary cycle berkapasitas 500 kW di lokasi PGE area Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Tafif Azimudin menyampaikan, pembangunan PLTP dengan metode binary cycle ini merupakan milestone bagi PGE. Bila PGE mampu membangun dan mengoperasikannya, hal ini akan meningkatkan kapabilitas PGE, serta membuka peluang-peluang untuk pengembangan PLTP selanjutnya.
"Ini memang sangat kecil, hanya 500 Kw, tetapi ini merupakan milestone bagi kami karena memang sampai saat ini kami itu biasanya membangun konvensional PLTP. Artinya dari air panas yang keluar dari sumur kami pisahkan, kemudian uapnya kami buat untuk memutar turbin. Sementara yang binary cycle ini, walaupun bukan teknologi baru, tetapi kita memanfaatkan air panas yang seharusnya kita injeksikan, kita manfaatkan dulu,” kata Tafif Azimudin dalam program Zooming with Primus bertajuk “Peran Geothermal dalam Transisi Energi” yang disiarkan langsung di Beritasatu TV, Kamis (17/2/2022).
Selain di Lahendong, lanjut Tafif, PGE ke depannya juga akan terus mengembangkan PLTP di wilayah-wilayah lain mengacu pada rencana Umum Energi Nasional (RUEN) dan Rencana Usaha Penyediaan tenaga Listrik (RUPTL) yang telah ditetapkan.
Saat ini PLTP PGE dibangkitkan dari enam yaitu Area Lahendong – Sulawesi Utara, Area Kamojang – Jawa Barat, Area Ulubelu - Lampung, Area Karaha – Jawa Barat, Area Lumut Balai – Sumatera Selatan, dan Area Sibayak – Sumatera Utara.
“Saat ini kita memang perusahaan pertama yang membangun, mengoperasikan PLTP bersama dengan PLTN, itu tahun 1983. Dan kemudian juga secara berturut-turut kami sampai 2021 sudah membangun 672 megawatt,” kata Tafif.