JawaPos.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan penandatanganan naskah pengaturan pelaksanaan program Renewable Energy Skills Development (RESD), yang dilaksanakan oleh The Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) melalui GFA Consulting Group dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kolaborasi antara pendidikan tinggi vokasi baik dengan perguruan tinggi, industri, kementerian/lembaga maupun nonkementerian/lembaga ini, diharapkan dapat melahirkan berbagai inovasi yang menjadi solusi alternatif bagi kebutuhan energi di masa yang akan datang.
“Kolaborasi dapat membuka ruang lebih besar untuk berkarya dan berdaya saing, tanpa adanya kerja sama, ide-ide inovasi akan memiliki sekat dan terbatas,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, Kamis (3/3).
Wikan menyampaikan, kebijakan pemerintah saat ini berfokus pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup (green economy) dan pembangunan yang mengembangkan sumber daya laut (blue economy).
“Pembukaan program studi baru dan dukungan dalam join research tentang energi terbarukan terus dilakukan untuk meningkatkan inovasi di bidang energi baru,” imbuhnya.
Selain itu, Kemendikbudristek sebagai anggota komite pengarah program, berharap bahwa usaha yang dilaksanakan bersama dengan Kementerian ESDM ini akan memperkuat peran perguruan tinggi sebagai mitra pendidikan dan penelitian di bidang energi.