Berita Kampus
Indonesia Petroleum Association Goes To Universitas Pertamina

Published by: Universitas Pertamina 18 July 2022
Di baca: 10 kali
Jakarta, 18 Juli 2022 - Indonesia Petroleum Association (IPA) bekerja sama dengan Universitas Pertamina selenggarakan IPA Goes to Campus (G2C), Jumat (15/7) Selain dihadiri oleh Pimpinan Universitas Pertamina, kegiatan ini juga dihadiri oleh Direktur Eksekutif IPA, Marlijn Wajong dan Ketua Pelaksana IPA Convention and Exhibition 2022, Krishna Ismaputra.

Bertempat di Auditorium Gedung Griya Legita, kegiatan ini membahas tentang Petroleum Business Outlook: Challenge and Opportunity & Energy Transition. IPA berusaha menjelaskan tentang tantangan dan peluang yang dimiliki bisnis minyak bumi di tengah isu transisi energi baru dan terbarukan.

Menurut Marlijn Wajong, transisi energi baru dan terbarukan semakin masif diperbincangkan sebagai tanggapan atas isu perubahan iklim. Sesuai dengan Paris Agreement tahun 2016 lalu, Indonesia saat ini sedang melakukan persiapan untuk beralih ke penggunaan energi bersih.

“Untuk mendukung penurunan jumlah emisi karbon, IPA baru saja mendirikan energy transition committee untuk membantu pemerintah dalam membentuk regulasi pemanfaatan energi bersih,” jelas Marjolijn di Auditorium Griya Legita (15/7).

Marjolijn melanjutkan, mayoritas pemanfaatan energi di Indonesia bersumber dari minyak bumi dan batubara. Padahal sejatinya, kedua sumber energi tersebut merupakan penyumbang emisi karbon terbesar di Indonesia. Lantas, untuk menurunkan jumlah emisi karbon di Indonesia haruskah penggunaan minyak bumi dan batubara dihentikan?

“Tentu minyak bumi dan batubara tidak akan dihentikan produksinya, namun kami berusaha mencari jalan keluar agar penerapannya lebih bersih. Contohnya dengan mengembangkan alat dan metode yang memungkinkan produksi migas lebih bersih dan tanpa emisi,” ujar Marjolijn.

Selain itu, pemanfaatan gas bumi juga merupakan salah satu alternatif pengganti minyak bumi. Gas bumi dikatakan merupakan energi yang lebih bersih karena tidak terlalu banyak menghasilkan asap. 

Namun Marjolijn mengatakan, salah satu tantangan pemanfaatan gas bumi adalah wilayah produksi yang biasanya berjauhan dengan wilayah yang membutuhkan gas bumi. Sedangkan infrastruktur untuk menopang distribusi gas bumi juga belum memadai.

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Universitas Pertamina menjadi lebih paham tentang upaya-upaya untuk mendukung transisi energi yang lebih bersih. [RD]

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved