Berita Energi
Dorong Hemat Energi, Macron Targetkan Penurunan 10% Konsumsi

Published by: beritasatu.com 09 September 2022
Di baca: 3 kali


Paris, Beritasatu.com- Presiden Prancis Emmanuel Macron menyerukan pengurangan 10% dalam penggunaan energi selama beberapa minggu dan bulan mendatang. Seperti dilaporkan AP, Selasa (6/9/2022), seruan itu dilontarkan Macron untuk menghindari risiko penjatahan dan pemotongan musim dingin ini.

Macron telah memperingatkan penghematan energi paksa mungkin harus dipertimbangkan dalam beberapa bulan mendatang jika upaya sukarela tidak cukup. Dia mengatakan rencana penjatahan energi sedang disiapkan “jika” dibutuhkan, dan “pemotongan akan terjadi sebagai upaya terakhir.”

“Energi terbaik adalah yang tidak kita konsumsi,” kata pemimpin Prancis itu pada konferensi pers, di mana ia mendesak bisnis dan rumah tangga Prancis untuk menghemat energi, termasuk dengan mematikan pemanas dan pendingin udara.

Prancis termasuk di antara banyak negara Eropa yang memperketat ikat pinggang karena biaya energi melonjak. Pipa utama Rusia yang membawa gas alam ke Jerman tetap ditutup. Presiden Komisi Eropa mengatakan pasar listrik UE “tidak lagi beroperasi” di tengah efek lanjutan dari invasi Rusia yang memicu perang Ukraina.

Macron tidak menjelaskan bagaimana tujuan penghematan energi 10% akan diawasi atau diukur. Banyak rumah tangga Prancis sudah mengekang penggunaan gas dan listrik karena kenaikan harga. Namun tidak semua orang akan mengindahkan seruan Macron. Perdana menteri Prancis pekan lalu mengangkat momok pemadaman rumah tangga selama dua jam di musim dingin jika solusi energi tidak ditemukan.

Berbicara setelah konferensi video Senin dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Macron mengumumkan rencana penigkatan pasokan gas ke Jerman dari Prancis untuk menebus penurunan pasokan gas Rusia dari timur.

Sebagai ganti, Macron mengatakan Jerman akan terus memasok listrik ke Prancis untuk mengkompensasi kekurangan yang disebabkan oleh pemeliharaan berlangsung di banyak reaktor nuklir Prancis.

Para pemimpin berbicara sebelum pertemuan darurat menteri energi Uni Eropa Jumat tentang bagaimana benua dapat berkoordinasi untuk tetap hangat musim dingin ini jika Rusia memutus pasokan gas.

Macron mengatakan Prancis dan Jerman mendukung gagasan untuk mewajibkan perusahaan energi yang menghasilkan keuntungan besar dari lonjakan harga gas dan minyak baru-baru ini untuk memberikan "kontribusi" kepada kas publik.

Aktivis Prancis dan politisi oposisi telah menyerukan dalam beberapa hari terakhir untuk pajak atas perusahaan minyak dan gas yang menghasilkan "keuntungan super" di tengah krisis energi Eropa.

Macron menghindari penggunaan kata pajak, alih-alih mengatakan dia dan Scholz mendukung “mekanisme kontribusi Eropa yang dicari dari perusahaan energi yang biaya produksinya jauh lebih rendah daripada harga jual pasar.”

Macron juga mendukung pembatasan harga gas Rusia, yang juga didorong oleh para pemimpin Uni Eropa.
Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved