Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Energi

DEN Unggulkan PLTS untuk Transisi Energi Dibadingkan PLTN


Published by: katadata.co.id Minggu, 13 Maret 2022
Dibaca: 327 kali
Rencana Indonesia mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dinilai penuh tantangan. Hal ini terkait dengan biaya investasi yang dibutuhkan hingga penguasaan teknologi yang masih minim. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Herman Darnel Ibrahim mengatakan bahwa investasi pengembangan PLTN lebih mahal dibandingkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Dia juga menilai Indonesia akan banyak bergantung kepada negara lain mulai dari pengembangan teknologi PLTN, pembangunan, hingga operasional. “Ada sejumlah peralatan yang Indonesia harus impor dan dalam perawatan juga akan melibatkan negara lain,” kata Herman pada diskusi Dinamika Perkembangan PLTN Pasca Kecelakaan Fukushima pada Jumat (11/3). 

Herman mencatat, untuk menghasilkan 1 kilowatt (KW) listrik PLTN dibutuhkan investasi US$ 6.000-10.000 (Rp 85-143 juta). Investasi untuk membangun PLTN berkapasitas 3.000 megawatt (MW) setara dengan investasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara 10.000 MW, atau pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 24.000 MW, atau PLTS atap 40.000 MW. 

Menurut catatan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) pada 2019, Indonesia memiliki total sumber daya uranium 81.090 ton dan thorium 140.411 ton. Bahan baku nuklir tersebut tersebar di tiga wilayah, yakni Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Sumatra memiliki 31.567 ton uranium dan 126.821 ton thorium, Kalimantan 45.731 ton uranium dan 7.028 ton thorium, dan Sulawesi 3.793 ton uranium dan 6.562 ton thorium. How to Break Free From 'Doom-Scrolling' Sebagai gambaran, setidaknya untuk satu PLTN berkapasitas 1.000 MW membutuhkan 21 ton uranium yang dapat memproduksi listrik selama 1,5 tahun. Dari 21 ton uranium tersebut, emisi atau limbah yang dihasilkan hanya sepertiga.

Penulis: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Happy Fajrian
Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved