Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pertamina (FEB UPER) menggelar kegiatan webinar terkait literasi dan inklusi keuangan dengan tema "Risk Mitigation untuk Menjaga Stabilitas Keuangan." Narasumber pada webinar tersebut yaitu Hanindio W. Hadi, selaku Direktur Utama PertaLife Insurance. Serta terdapat opening speech dari Rektor UPER, Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. KADIR, MS dan keynote speech dari Dekan FEB, Dr. Dewi Hanggraeni, S.E, M.B.A. Webinar ini dilaksanakan secara luring di Auditorium UPER.
Pada pemaparan materinya, Hanindio W. Hadi menjelaskan bahwa risk atau risiko dapat diartikan sebagai keadaan yang mengancam yang berasal dari internal maupun eksternal atau keadaan yang masih terjadi peluang dan belum memberikan dampak atau berpotensi berbahaya sehingga dapat dihindari melalui tindakan pencegahan. Risiko dapat terjadi pada individu, kelompok, maupun instansi. Salah satu contoh risiko yang rentan terjadi pada individu maupun instansi yaitu terkait finansial atau keuangan.
Lebih lanjut Hanindio menjelaskan ada 4 jenis risiko keuangan dalam instansi yaitu pertama, risiko kredit adalah risiko atau kemungkinan kerugian yang disebabkan oleh gagal bayar (default) oleh peminjam untuk membayar pinjaman atau memenuhi kewajiban kontraktual.
Kedua, risiko likuiditas yaitu risiko yang mempengaruhi keuangan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Ketiga, risiko pasar yaitu risiko yang dipengaruhi oleh fluktuasi tingkat bunga, fluktuasi kurs mata uang, dan fluktuasi harga komoditas terkait. Dan keempat, risiko operasional adalah risiko yang dihadapi perusahaan dalam melakukan aktivitas bisnis dalam bidang atau industri tertentu.
Untuk mengatasi risiko keuangan tersebut, berikut terdapat beberapa proses manajemen risiko keuangan sesuai dengan pedoman manajemen keuangan no.xxxx, antara lain sebagai berikut; komunikasi dan konsultasi, penentuan lingkup pengelolaan risiko, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, penanganan risiko, dan pemantauan dan kaji ulang.
Salah satu cara mitigasi risiko keuangan agar tetap stabil yaitu dengan menggunakan asuransi. Asuransi merupakan salah satu respon terhadap risiko dalam bentuk transfer risiko. Asuransi adalah suatu kontrak yang diwakili oleh suatu kebijakan dimana seseorang atau suatu instansi menerima perlindungan finansial atau penggantian kerugian dari perusahaan asuransi. Asuransi yang dapat digunakan yaitu PertaLife Insurance.
Hanindio menjelaskan dua jenis asuransi yaitu asuransi umum seperti asuransi kendaraan bermotor, asuransi kebakaran asuransi laut (Marine), asuransi non Laut (Non Marine), asuransi properti. Serta asuransi jiwa seperti, asuransi jiwa, asuransi jiwa dwiguna, dan asuransi jiwa unit link.
Terdapat waktu yang tepat untuk memiliki asuransi yaitu pada saat masih lajang dan usia muda, keluarga muda dan mapan, pasangan muda, dan keluarga usia pensiun. Artinya sebagai mahasiswa atau di usia yang masih mudah merupakan waktu yang tepat untuk memiliki asuransi untuk jaminan di masa yang akan datang. Banyak manfaat yang akan didapatkan dari memiliki asuransi seperti, merasa aman untuk menghadapi masa depan, meminimalisir potensi kerugian, memberikan prijdungan dengan mengalihkan risiko, dan menjaga stabilitas keuangan.
Secara keseluruhan kegiatan tersebut berjalan dengan sangat baik. Terlihat dari antusias para peserta yang sangat tinggi dalam menanggapi narasumber. Dan tentunya kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa UPER. "Pembahasan dari kegiatan ini sangat menarik, terlebih saya mengambil Mata Kuliah Manajemen Risiko yang tentunya memiliki keterkaitan dengan topik seminar ini. Selain itu, seminar ini dapat menambah pengetahuan saya mengenai faktor-faktor yang dapat dimitigasi untuk mengurangi dampak kerugian dan memberikan edukasi kepada saya serta peserta seminar bahwa sebegitu penting dan besarnya manfaat yang didapatkan jika kita memilih asuransi sejak usia muda" Ucap Silma Aulya Rahma, Mahasiswa Hubungan Internasional Angkatan 2020. [NA].
