Jakarta, 4 November 2025 - Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah menjadi salah satu langkah strategis pemerintah untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi generasi muda Indonesia. Pada tahun 2024, program ini telah mendukung 985.600 mahasiswa di seluruh Indonesia dengan total anggaran mencapai Rp13,9 triliun.
Sejak diluncurkan pada 2020, KIP Kuliah telah membuka kesempatan bagi lulusan SMA/SMK sederajat dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi serta mengembangkan potensi akademik dan karakter.
Melihat pentingnya peran perguruan tinggi dalam mendukung pemerataan akses pendidikan, Universitas Pertamina (UPER), ditunjuk sebagai tuan rumah Kegiatan Pembinaan dan Penguatan Prestasi Mahasiswa Penerima KIP Kuliah se-LLDIKTI Wilayah III.
Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 30 Oktober 2025 ini bertujuan memperkuat semangat, motivasi, serta kesiapan karir mahasiswa penerima KIP Kuliah agar menjadi generasi tangguh, mandiri dan berdaya saing.
Turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU, Rektor Universitas Pertamina, serta Dr. Henri Tambunan, S.E., M.A., Kepala LLDIKTI Wilayah III.
Dalam sambutannya, Prof. Wawan menekankan pentingnya membangun motivasi dan karakter unggul bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah.
“Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus memiliki tekad dan semangat juang yang kuat untuk mengasah potensi diri, baik secara akademik maupun non-akademik. Manfaatkan setiap kesempatan yang diberikan negara untuk berprestasi dan memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Prof. Wawan.
Pesan tersebut sejalan dengan semangat pembinaan yang diusung dalam kegiatan ini, bahwa keberhasilan mahasiswa tidak hanya ditentukan oleh dukungan finansial, tetapi juga oleh kemampuan beradaptasi, berinovasi, dan terus mengembangkan diri.
Menambahkan hal tersebut, Dr. Henri mengajak mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk aktif mengikuti setiap program pembinaan dan penguatan prestasi.
“Gunakan setiap kesempatan belajar dan bimbingan sebaik mungkin. KIP Kuliah bukan hanya bantuan biaya, tetapi peluang untuk membangun masa depan,” tegas Dr. Henri.
Kegiatan pembinaan ini juga menghadirkan sejumlah narasumber inspiratif, di antaranya Syaloomitha Meirika Maranata (Putri Indonesia Jawa Tengah 2 2025), Dr. Wachyu Hari Haji (Pakar Kemahasiswaan Kemdiktaisintek), Muhammad Husni Mubarak Lubis, S.T., MS (Direktur Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Pertamina), serta Ayyasy Abdurrahman dan Luthfan Difiesa, mahasiswa penerima KIP Kuliah Universitas Pertamina.
Melalui sesi talkshow dan diskusi interaktif, para narasumber memberikan pengalaman dan strategi membangun prestasi di tengah keterbatasan. Penekanan pentingnya kedisiplinan, kerja keras dan manajemen waktu adalah sebuah pondasi keberhasilan.
Menutup sesi diskusi, Syaloomitha Meirika Maranata menyampaikan pesan motivatif yang menggugah semangat mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk terus berkembang dan percaya pada potensi diri.
“Kesuksesan lahir dari konsistensi dan keberanian untuk terus berkembang. Jangan takut gagal, karena setiap proses memberi pelajaran berharga. Mahasiswa penerima KIP Kuliah harus percaya diri, aktif, dan berani mencoba hal baru agar mampu bersaing di dunia profesional,” tutup Syaloomitha.
Salah satu penerima KIP Kuliah Universitas Pertamina, Luthfan Difiesa, mengungkapkan bahwa kegiatan pembinaan ini memberikan motivasi dan pandangan baru tentang pentingnya pengembangan diri di luar perkuliahan.
“Sebagai penerima KIP Kuliah, saya merasa sangat terbantu tidak hanya secara finansial, tetapi juga dalam hal kesempatan belajar dan berjejaring. Melalui kegiatan seperti ini, saya jadi lebih termotivasi untuk terus berprestasi dan membuktikan bahwa latar belakang bukanlah batas untuk sukses,” ujar Luthfan.
Melalui kegiatan pembinaan KIP Kuliah 2025, Universitas Pertamina terus berupaya melahirkan mahasiswa yang tangguh, berprestasi, dan berintegritas. UPER berkomitmen membangun ekosistem kampus yang inklusif, berdaya saing, serta berorientasi pada pengembangan potensi generasi muda Indonesia sebagai bagian dari kontribusi nyata terhadap kemajuan pendidikan nasional. [MP]