Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Kampus

Selamatkan Pesisir Mundam-Dumai, Riau, UPER Galang Kolaborasi dengan Industri dan Pemerintah Daerah


Published by: Universitas Pertamina Jumat, 19 September 2025
Dibaca: 37 kali
Jakarta, 19 September 2025 - Abrasi pesisir di Provinsi Riau kian mengkhawatirkan. Hampir seperempat dari total garis pantai sepanjang 2.090 kilometer telah terkikis (DLHK Riau, 2024). Survei berkelanjutan Universitas Pertamina (UPER), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai, dan Pemerintah Kota Dumai menemukan penyusutan dramatis di Kelurahan Mundam: jarak antara pemukiman warga dan garis pantai yang semula sekitar 250 meter kini hanya tersisa lima meter. Warga hidup dalam kecemasan setiap kali gelombang pasang datang, khawatir rumah dan lahan mereka tersapu air laut.

Kondisi di Riau mencerminkan tantangan yang lebih luas secara nasional. Peta Mangrove Nasional 2023 mencatat Indonesia memiliki 3,4 juta hektare hutan mangrove—terluas di dunia—namun sekitar 1 juta hektare telah hilang dalam dua abad terakhir, setara 13 kali luas Singapura (Ilman, 2016). Kehilangan ini memperparah risiko abrasi dan menimbulkan kerugian ekonomi miliaran rupiah dari sektor perikanan dan pariwisata.

Untuk menjawab situasi kritis ini, UPER berkolaborasi dengan KPI RU II Dumai dan Pemerintah Kota Dumai menginisiasi Gerakan Penanaman Mangrove di sepanjang pesisir Mundam. Program ini melibatkan warga, mahasiswa, dan pelajar setempat, sekaligus memperkuat partisipasi publik dalam menjaga ekosistem.

Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam gerakan tersebut. 

“Inisiatif ini bukan hanya menjaga lingkungan, tetapi juga membentuk karakter generasi peduli. Kolaborasi sektor pendidikan, industri, dan pemerintah diharapkan menciptakan pesisir yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sebagai wujud nyata pendidikan berkelanjutan, UPER melibatkan dosen dari program studi Manajemen, Teknik Sipil, dan Kimia untuk merancang materi edukasi tentang abrasi dan pemeliharaan mangrove. Kegiatan edukasi ini diikuti warga Mundam, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Dumai, dan siswa SMP Negeri 20 Mundam.

Namun, tantangan masih besar. Selain memicu abrasi, gelombang ombak terus menggerus pesisir dan memengaruhi kesehatan ekosistem mangrove. Di beberapa titik bekas penanaman, pohon mangrove tak mampu bertahan karena kondisi tanah yang masih terlalu berlumpur dan terus diterpa gelombang.
KPI RU II Dumai, melalui tim Agent of Change (AOC) KPI RU II Dumai sebagai pelaksana kegiatan, menjelaskan langkah inovatif untuk menjawab masalah abrasi.

“Gelombang harus diredam lebih dulu agar bibit mangrove punya kesempatan tumbuh optimal. Untuk itu, kami merancang pemecah ombak dari limbah ban mobil sebagai upaya mendukung keberhasilan rehabilitasi kawasan,” ujar Syahril Aditya Ginanjar, Ketua Tim Pelaksana AOC KPI RU II Dumai.

Puncak kegiatan ditandai dengan penanaman ratusan bibit mangrove secara serentak di sepanjang lima kilometer pesisir Mundam. Dalam momentum ini, masyarakat, mahasiswa, dan siswa bekerja bahu-membahu menanam bibit secara bersama-sama, menciptakan pemandangan kolaborasi lintas generasi yang sarat makna. Aksi kolektif ini menjadi simbol kebersamaan dalam memperkuat garis pantai sekaligus memulihkan ekosistem.

Ketua pelaksana sekaligus dosen Manajemen UPER, Dr. Arif Murti Rozamuri, menekankan bahwa gerakan ini bukan hanya kegiatan seremonial.

“Mangrove adalah benteng alami yang melindungi warga dari abrasi sekaligus menopang ekonomi lokal. Dengan pendekatan lintas disiplin, kami memastikan kontribusi UPER berlanjut melalui pendidikan, penelitian, dan pendampingan masyarakat,” ujarnya.

Thumbnail Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved