Jakarta, 2 Juli 2025 - Dua mahasiswa Universitas Pertamina, Iman Dwi Satrio (Program Studi Ilmu Komputer) dan Atallah Abbyyah Putera (Program Studi Manajemen), menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang National Essay Competition Clash of University (CoU) 2025, dengan meraih Juara 2. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Departemen Keilmuan FEB UPN Veteran Yogyakarta pada 8 Juni 2025 dan diikuti oleh 38 tim dari 22 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Mereka tergabung dalam Tim Sasakers, yang mengusung esai berjudul "Pemanfaatan IoT untuk Pengendalian Amonia Berlebih di Peternakan Ayam Broiler sebagai Langkah Preventif Melawan Silent Killer dengan Pendekatan Manajemen Risiko." Inovasi tersebut diwujudkan dalam bentuk kukuruyu.io, alat berbasis teknologi Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk mengontrol konsentrasi gas amonia di kandang ayam.
Gas amonia dikenal sebagai silent killer di dunia peternakan karena dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi mata pada ayam, sehingga menurunkan produktivitas. Kukuruyu.io bekerja dengan melarutkan gas amonia secara efisien, bahkan dalam kondisi pasokan listrik yang tidak stabil. “Penggunaan exhaust dan tirai memang umum, tetapi bergantung pada listrik dan biaya operasional tinggi. Kukuruyu.io hadir sebagai solusi hemat energi yang lebih adaptif,” ujar Iman.
Kolaborasi Lintas Ilmu, Solusi Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kompetisi CoU 2025 mengangkat tema “Next-Gen Economy: Peran Mahasiswa dalam Disrupsi Digital dan Ekonomi Masa Depan.” Tim Sasakers berhasil menembus babak final dan bersaing dengan tim dari Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjadjaran, dan UPN Veteran Yogyakarta.
Menurut Atallah, tantangan terbesar dalam menyusun gagasan ini terletak pada pemahaman teknis perangkat IoT. Namun, melalui kolaborasi lintas prodi dan semangat inovatif, kendala tersebut dapat diatasi. “Kami berharap inovasi ini dapat segera diterapkan di lapangan untuk mendukung precision livestock farming dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Inovasi kukuruyu.io mendapat apresiasi dari dewan juri karena berhasil memadukan pendekatan teknologi, manajemen risiko, dan prinsip keberlanjutan dalam menjawab permasalahan di sektor peternakan. Solusi ini juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), khususnya pada poin ke-2 tentang Zero Hunger dan poin ke-9 tentang Industry, Innovation and Infrastructure.
Mahasiswa sebagai Agen Perubahan Digital
Pencapaian ini menegaskan komitmen mahasiswa Universitas Pertamina dalam menciptakan solusi nyata berbasis teknologi untuk menghadapi tantangan global. Karya seperti kukuruyu.io menjadi bukti bahwa generasi muda memiliki kapasitas untuk berinovasi dan memberikan dampak sosial yang luas.
Universitas Pertamina terus mendorong semangat kewirausahaan dan pengembangan diri mahasiswa melalui berbagai program pembinaan dan kompetisi. Segera daftarkan diri Anda sebagai calon mahasiswa Universitas Pertamina melalui laman resmi pendaftaran di
https://pmb.universitaspertamina.ac.id/ dan jadilah bagian dari generasi muda inovatif yang siap menciptakan solusi bagi masa depan Indonesia.