Berita Kampus
CITE UP 5 Optimizing Artificial Intelligence Capabilities in Society 5.0

Published by: Universitas Pertamina 28 August 2022
Di baca: 50 kali
Jakarta, 28 Agustus 2022 - Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Pertamina menyelenggarakan kegiatan CITE UP 5 bertajuk Optimizing Artificial Intelligence (AI) Capabilities in Society 5.0 pada Sabtu (27/08/2022). Kegiatan ini dilaksanakan secara daring menggunakan platform Zoom.

Kegiatan ini dihadiri oleh Muhammad Koyimatu, Ph.D., selaku Kepala Program Studi Ilmu Komputer Universitas Pertamina. Materi webinar disampaikan oleh Octaviano Pratama, selaku Presiden Direktur BISA AI Academy dan Sahrul Sukardi, selaku Co-Founder dan Data Manager INTIVA.

Kegiatan dibuka dengan penyampaian kata sambutan dari Muhammad Koyimatu, Ph.D. Ia menyampaikan bahwa di tengah maraknya digitalisasi di berbagai industri, diselenggarakannya webinar ini merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas para peserta dalam memahami penerapan AI di kehidupan sehari-hari.

Materi pertama disampaikan oleh Octaviano Pratama tentang cara mengoptimalisasi society 5.0 menggunakan artificial intelligence. Menurutnya, secara garis besar, penerapan AI dan dat sudah menyentuh berbagai macam industri. Maka dari itu, AI tidak lagi hanya penting untuk dikuasai oleh ahli teknologi informasi, namun juga oleh bidang pekerjaan lainnya.

“Sebagai contoh, AI dapat dimanfaatkan di bidang marketing. BISA AI pernah membuat program untuk menganalisa data customer sehingga bisa diketahui apa mereka bisa diakuisisi, perlu diretensi, atau apakah klien tersebut profitable,” jelas lelaki yang kerap disapa Octav tersebut.

Selain digunakan di industri perkantoran, menurut Sahrul Sukardi, narasumber kedua dalam kegiatan ini, mengatakan AI juga bisa ditemukan di sekitar kita. Misalnya, penggunaan face recognition atau pengenalan wajah, fitur rekomendasi konten di media sosial yang bisa menganalisa profil serta riwayat pencarian seseorang.

Pada kegiatan ini, Sahrul juga berbagi pengalamannya sebagai pengembang AI. Ia mengatakan, beberapa tantangan yang dihadapi selama menjadi pengembang AI diantaranya kesulitan dalam meliterasi klien bahwa AI tidak seperti yang digambarkan dalam film. 

“Biasanya di film itu kan digambarkannya sangat sangat canggih, nah klien itu banyak yang minta projeknya digarap seperti itu, tapi nyatanya tidak bisa, karena terkadang apa yang digambarkan di film itu ya sedikit agak dilebih-lebihkan,” katanya. [RD]

Thumbnail

Tinggalkan Balasan

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

© 2021 Universitas Pertamina.
All Rights Reserved