Jakarta, 25 April 2022 – Bank syariah kini telah menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat dalam mengelola keuangan. Berdasarkan data yang dirilis OJK per Februari 2022, total jumlah asset yang dimiliki oleh perbankan syariah di Indonesia mencapai Rp664,89 triliun.
Melihat semakin meningkatnya pangsa pasar perbankan syariah, Universitas Pertamina bekerja sama dengan Bank Syariah Indonesia mengadakan webinar bertajuk “Cerdas Keuangan Dengan Solusi Syariah”. Webinar ini bertujuan untuk memberi insght terkait perbankan syariah bagi civitas Universitas Pertamina dengan narasumber Abdul Manaf Jailani selaku Funding and Transaction Relationship Manager PT Bank Syariah Indonesia.
Dalam webinar Jailani membagikan tips untuk mengelola keuangan dengan sistem syariah. Tips yang pertama adalah menabung dan investasi di awal. Survey yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) menunjukkan mayoritas Gen Y dan Gen Z mengaku pengeluaran bulanan lebih besar daripada pendapatan sehingga mereka biasanya hanya menyisakan sedikit uang untuk menabung,
“Yang kayak gitu salah ya, yang benar adalah kita menabung dan investasi dulu, sedekah dulu, bayar cicilan dulu. Jadi penghasilan itu harus disisihkan bukan disisakan,” jelas Jailani.
Tips yang kedua adalah bijak dalam berhutang. Zaman sekarang paylater menjadi salah satu fitur keuangan yang paling diminati oleh kalangan Gen Y dan Gen Z. Cara kerja paylater kurang lebih sama dengan kartu kredit. Hanya saja paylater umumnya digunakan di aplikasi-aplikasi dompet digital.
Jailani mengatakan tidak apa-apa apabila memang ingin berhutang, baik menggunakan paylater atau kartu kredit. Namun ada baiknya untuk memilah jangka waktu cicilan dan membatasi limit pinjaman sesuai kemampuan jangan sampai terlambat atau bahkan tidak bisa membayar cicilan.
Tips yang terakhir adalah jangan lupa untuk berbagi. Berbagi atau bersedekah merupakan salah satu cara untuk beramal dan menambah pahala bagi umat muslim. Beramal diyakini merupakan cara umat muslim untuk menabung untuk kehidupan di akhirat nanti.
“Investasi yang terpenting adalah untuk di akhirat nanti. Jika seseorang meninggal dunia, maka terputus semua amalan kecuai tiga perkara yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang sholeh” jelas Jailani.