Jakarta, 30 November 2022 - Menurut data Kementerian perhubungan dan Kepolisian RI, jumlah kecelakaan di Indonesia mencapai 15.265 kasus per tanggal 1 hingga 17 Februari 2022 Hal ini cenderung meningkat dari tahun 2020. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18.254 orang mengalami luka ringan, 1.562 orang luka berat, dan 2.816 orang meninggal dunia.
Melansir dari halaman website RSUD WATES, penyebab korban meninggal akibat kecelakaan kebanyakan dikarenakan kurang cepat dan tepat dalam melakukan pertolongan pertama. Oleh karena itu, untuk menghindari kematian atau korban mengalami luka yang lebih parah, memerlukan penilaian dan pertolongan pertama yang cepat dan tepat. Namun, ternyata masih banyak masyarakat awam yang belum mengetahui mengenai pertolongan pertama bagi korban kecelakaan, sehingga korban mendapat pertolongan pertama yang salah dan dapat mengakibatkan kematian.
Berdasarkan hasil penelitian Herlinawati tentang Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada Karyawan Gedung E Bagian Benang, untuk membuat masyarakat bisa memahami dan melakukan tindakan pertolongan pertama harus ada optimalisasi penyuluhan, pelatihan, dan sosialisasi kepada masyarakat tentang P3K secara rutin, sehingga diharapkan masyarakat mampu melakukan pertolongan pertama secara tepat dan cepat.
Berada langsung di bawah naungan PMI Jakarta Selatan, UKM Korps Sukarela Universitas Pertamina (KSR UPER) hadir untuk memberi pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat mengenai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).
“UKM KSR mempelajari apa saja, seperti properti dalam penolongan pertama dan apa saja yang ada dalam mobil ambulan untuk melakukan tindakan penolongan pertama pada kecelakaan,” ujar Rahmad Farhan, selaku anggota KSR UPer.
“Kita juga mempelajari bagaimana caranya untuk menolong orang yang mengalami kecelakaan dengan prosedur P3K yang baik dan benar. Sehingga nantinya korban tidak akan mengalami cedera yang lebih parah.” tegas Rahmad.
Selain materi dasar mengenai pertolongan pertama, UKM Korps Sukarela UPER juga langsung terjun ke lapangan bersama PMI Jakarta Selatan untuk menangani masalah dalam pertolongan pertama dan evakuasi bencana alam. Setiap anggota yang bergabung ke UKM Korps Sukarela Universitas Pertamina juga berkesempatan dalam shift pagi dan malam setiap 12 jam di kantor PMI Jakarta Selatan.
Adapun kegiatan lain yang pernah dilaksanakan oleh UKM Korps Sukarela bersama PMI Jakarta Selatan, berorientasi langsung kepada masyarakat seperti mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) selama 3 bulan bagi calon anggota KSR, pelatihan kru ambulans dan pelayanan masyarakat, membantu evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dan pelayanan kesehatan lainnya.
Jika kalian tertarik untuk menjadi pioner keselamatan dan kemanusiaan, dapat bergabung melalui UKM KSR Universitas pertamina. Saat ini, UKM KSR UPer sedang membuka pendaftaran untuk anggota baru. Informasi lebih lanjut dapat kunjungi Booth UKM Fair Universitas Pertamina atau informasi lainnya melalui instagram @ksruniversitaspertamina.