Jakarta, 20 November 2021 - Universitas Pertamina terus mendorong seluruh civitas akademika dalam berkarya baik itu penelitian, pengajaran, pengabdian kepada masyarakat hingga program karya ilmiah mahasiswa. Hasil dari intelektual , inovasi dan karya tersebutlah yang semakin didukung agar dapat terus bertambah dan berinovasi.
Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan dan Kerjasama Prof. Dr. Ir Wawan Gunawan A Kadir, MS dalam sambutan sekaligus peluncuran program Raise UP Innovation Camp menyatakan bahwa Universitas Pertamina terus berkomitmen dalam memberikan wadah untuk berinovasi dan memfasilitasi akademisi meningkatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). “Dalam menyongsong untuk terus berinovasi , Universitas Pertamina mendukung civitas akademika dalam berkarya salah satunya melalui kegiatan Raise UP Innovation Camp untuk menghasilkan inovasi yang bermanfaat” Ungkapnya dalam kegiatan Launching Program Raise UP Innovation Camp secara daring, Rabu (17/11).
Pada 17 November 2021, Universitas Pertamina resmi meluncurkan program Raise UP Innovation Camp 2022 yang merupakan wadah untuk mengembangkan produk-produk inovasi yang memiliki manfaat, potensi kekayaan intelektual dan nilai komersialisasi yang tinggi. Selama 8 bulan Program Raise UP Innovation Camp akan dijalankan oleh seluruh civitas akademika Universitas Pertamina n untuk mewujudkan ide dan produk inovasinya.
Keuntungan mengikuti Raise UP Innovation Camp 2022 ialah :
Mendapatkan pendanaan yang disetujui oleh DIK
Pelatihan Peningkatan nilai TRL
Pelatihan persiapan dokumen pendataan KI
Pelatihan perhitungan Valuasi
Mendapatkan prioritas bantuan hibah pendaftaran KI
Dalam membuat produk-produk inovasi yang berpotensi untuk kekayaan intelektual, penting untuk memahami penelurusan informasi paten. Irwan Budhi Iswanto, MBA sebagai Analis Pemanfaatan IPTEK ahli Muda, BRIN menjelaskan bahwa penelusuran informasi paten penting mencari informasi yang terkandung dalam informasi “ Dalam melakukan informasi paten kita lakukan penelurusan yaitu melakukan penelurusan exiting teknologi dalam bidang yang sama yang bertujuan untuk penentuan dokumen pembanding sehingga kita dapat mencari semua informasi teknologi yang dapat diakses secara publik” Ujarnya.
Irwan juga menjelaskan penelurusan paten berkaitan tiga syarat patentabilitas yaitu kebaruan (Novelty) , langkah inventif dan dapat diterapkan dalam industri. Dalam melakukan pengujian kebaruan dapat dilakukan dengan mengecek pada dokumen paten dan melihat dalam literatur akademim dan non akademik. (LT)