Pasca Covid-19, penumpang TransJakarta mengalami lonjakan yang signifikan. Namun keterbatasan armada bus berdampak penumpang mesti menunggu bus dalam waktu yang tak tentu. Persoalan ini membawa Mahasiswa Teknik Logistik Universitas Pertamina (UPER).
Faris Dwi Subagsar, merumuskan solusi berupa simulasi penjadwalan transportasi TransJakarta. Faris menggunakan skema penjadwalan dengan menggunakan metode simulasi diskrit dengan bantuan software Promodel, untuk mengurangi waktu tunggu TransJakarta agar menghindari penumpukan penumpang.
“Penelitian ini bermula saat saya merasa perjalanan saya selama menggunakan transportasi massal seperti TransJakarta cukup memakan waktu yang lama sehingga terjadi penumpukan penumpang. Pada akhirnya hal ini menjadi motivasi saya untuk meneliti mengenai efisiensi rute TransJakarta untuk mempersingkat waktu tunggu,” ujar Faris.
Melalui riset yang dilakukan oleh Faris, berhasil menarik perhatian pemerintah DKI Jakarta khususnya pengelola TransJakarta., Universitas Pertamina (UPER) mendapatkan undangan guna lakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Transportasi Jakarta, hal ini dilakukan dalam mewujudkan kolaborasi antara Transjakarta dengan akademisi guna mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Melalui penandatangan nota kesepahaman UPER dan PT Transportasi Jakarta akan melakukan kolaborasi meliputi bidang Pendidikan, Penelitian, serta Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Mayangsari Dian Irwantari selaku Direktur Keuangan, SDM dan Dukungan Bisnis, selain itu Universitas Pertamina turut dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, MS selaku Rektor Universitas Pertamina.