Pada 12 Juli 2025, UKM Vox Gloria Choir dan Energio Orchestra UPER mempersembahkan konser ‘Love in Harmony: A Musical Journey’ di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Tak hanya tampil memukau, konser ini menjadi wujud nyata apresiasi UPER terhadap seni dan budaya, menghadirkan harmoni cinta lewat aransemen musik klasik dan nusantara.
Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir, M.S., IPU, Rektor Universitas Pertamina, menyampaikan apresiasinya “Konser ini bukan sekadar pertunjukan musik, melainkan ruang aktualisasi mahasiswa dalam mengasah soft skill seperti kolaborasi, kepemimpinan, dan kreativitas. Saya mengapresiasi dedikasi UKM Vox Gloria Choir dan UKM Energio Orchestra. Semoga semangat cinta dan harmoni terus menginspirasi,” jelas Prof. Wawan.
Konser ‘Love in Harmony’ membawakan aransemen dari lagu-lagu klasik hingga tradisional seperti Für Elise karya Beethoven, Liebestraum karya Franz Liszt, dan lagu rakyat ‘Sigulempong’ dan ‘Soleram’. Setiap lagu dipilih tak hanya karena nilai estetika, tetapi juga makna sosial dan emosional yang mendalam yang mewakili cinta dalam berbagai bentuk yaitu kepada keluarga, sesama, dan Tuhan.
“Konser ini dipersiapkan selama berbulan-bulan oleh lebih dari 60 mahasiswa lintas jurusan. Mereka belajar musik, manajemen acara, hingga membentuk karakter melalui kerja tim dan tekanan tampil di publik. Inilah esensi pendidikan karakter yang kami tanamkan,”ungkap Dr. Elan Nurhadi, Pembina Vox Gloria Choir sekaligus dosen Manajemen Universitas Pertamina.
Konser ini tak hanya menampilkan Vox Gloria Choir dan Energio Orchestra Universitas Pertamina, tetapi juga menggandeng Magnifico Choir SMAN 82 Jakarta dan Fortissimo Choir SMAN 49 Jakarta. Kolaborasi lintas jenjang ini menghadirkan ruang belajar antargenerasi, menanamkan kecintaan pada seni paduan suara dan nilai kolaborasi sejak dini.
Konser UKM UPER tak sekadar menampilkan musikalitas, tapi membentuk karakter. Survei McKinsey (2023) mencatat 67% perusahaan kini mencari talenta dengan keseimbangan hard dan soft skill. Melalui konser ini, mahasiswa dilatih kerja tim, kepemimpinan, percaya diri, dan ketekunan yang mewujudkan insan berdaya pikir logis sekaligus berjiwa seni dan peduli sesama.
“Di panggung kecil ini, kami tidak hanya melatih musikalitas, tapi juga kepemimpinan, komunikasi, empati, dan ketenangan dalam tekanan. Dunia tak hanya butuh ahli, tapi juga pemimpin yang bisa memahami, menyampaikan, dan berkolaborasi. Semua dimulai dari sini, demi peran kami kelak di panggung dunia,” tutup Dr. Elan Nurhadi. [MP]
