Kekayaan intelektual atau Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) merupakan jenis kekayaan yang berisikan kreasi tak mewujud dari intelektualitas. HaKI memiliki banyak jenis seperti hak cipta, paten, merek dagang, dan rahasia dagang.
HaKI memiliki tujuan untuk mendorong pembuatan berbagai macam barang intelektual. Pentingnya pemahaman mengenai HaKI di tengah gempuran berbagai karya yang tercipta. Universitas Pertamina (UPER) melalui Direktorat Pengembangan Produk dan Kekayaan Intelektual melakukan kegiatan seminar bertajuk ‘Daftar Hak Kekayaan Intelektual? Siapa takut!!’.
Kegiatan seminar ini dilaksanakan secara hybrid, bertempat di Ruang Auditorium Universitas Pertamina dan melalui zoom meeting pada Selasa (22/08), Peserta dari kegiatan ini merupakan seluruh kalangan civitas akademika UPER.
Hadir sebagai pembicara, Dr. Muhammad Amirulloh, S.H., M.H. Bidang Ilmu Hukum Kekayaan Intelektual (HKI) berbagi mengenai pentingnya untuk mendaftar ke HKI agar tidak terjadinya klaim atas produk, merek, bahkan ide kreatif dari pihak-pihak lain yang memanfaatkan situasi.
“Pesatnya perkembangan dunia digitalisasi, sebenarnya baik untuk industri ekonomi kreatif namun, adanya dampak yang diberikan dengan adanya pembajakan, penerbitan kembali serta penjualan buku secara ilegal, sebenarnya kekayaan intelektual itu tidak perlu jadi yang pertama, prinsip kekayaan intelektual itu just to be different,” ungkap Amirulloh.
Di Indonesia sepertinya masih banyak yang belum mendaftarkan HKI oleh karena itu, beliau berharap dan mengajak para tenaga kependidikan untuk dapat mendaftarkan hasil publikasi ilmiah ke HKI.
