Jakarta 3 November 2021 - Di Indonesia, UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi yang memiliki peranan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Namun di tengah pandemi dan era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) yang mengalami perubahan dan ketidakpastian membuat para UMKM harus bertahan dan tetap menjalankan bisnis dan usaha.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada Juli 2020 terdapat 82,85% perusahaan yang ada di indonesia terdampak akibat pandemi Covid-19. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir menyebutkan bahwa sebanyak 87,5% usaha UMKM di Indonesia terdampak akibat pandemi dan 12,5% UMKM yang merasakan dampak kecil.
Untuk menghadapi kondisi di masa depan khususnya untuk para pelaku UMKM, Webinar Universitas Pertamina menggelar Webinar UPbringing x ISMS yang bertajuk Transformasi UMKM menghadapi VUCA pada 27 Oktober 2021 bertujuan untuk menambah wawasan kepada UMKM dalam menjalankan usaha di tengah pandemi dan era VUCA.
Perubahan di era transformasi saat ini memang tidak bisa dibendung lagi untuk itu penting memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis. “Dalam meningkatkan revenue dalam bisnis, kita harus memanfaatkan teknologi yang merupakan cara untuk mendukung UMKM untuk melakukan scale up dan tentunya membuat usaha lebih besar lagi” Ujar Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Pertamina, Rabu (27/10).
Dalam paparannya, Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah melakukan beberapa strategi dalam menghadapi VUCA agar dapat bertahan “ ada beberapa strategi yang kami lakukan yaitu inovasi dan kolaborasi yang merupakan kunci keberhasilan yaitu dengan melakukan kolaborasi pentahelix dengan universitas, pemerintah, koperasi dan expert costumer. Selain itu kami juga menjalankan program Ayah Angkat untuk memberi kesempatan UMKM dalam memasok produknya” Ungkapnya
UMKM yang menjadi salah satu pihak yang terdampak cukup parah akibat pandemi. Oleh karenanya, sebagai BUMN yang memiliki kewajiban untuk turut aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada usaha golongan lemah PT. Pertamina memiliki peran dalam transformasi UMKM menghadapi VUCA. “Melalui Program Kemitraan kami berkomitmen untuk kepada UMKM yang terdampak akibat pandemi Covid-19 untuk memberikan pelatihan dan sertfikasi serta permodalan” Ujar Rudi Arifianto Manager Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP).
Di Universitas Pertamina, setiap tahunnya melakukan program Inkubasi Bisnis yang mana mendorong dan membina mahasiswa yang saat ini sedang membangun usaha ditengah pandemi Covid-19 untuk tetap berkembang meskipun dalam situasi VUCA.
Jakarta 3 November 2021 - Di Indonesia, UMKM merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi yang memiliki peranan penting dalam mendukung perekonomian nasional. Namun di tengah pandemi dan era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity dan Ambiguity) yang mengalami perubahan dan ketidakpastian membuat para UMKM harus bertahan dan tetap menjalankan bisnis dan usaha.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada Juli 2020 terdapat 82,85% perusahaan yang ada di indonesia terdampak akibat pandemi Covid-19. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir menyebutkan bahwa sebanyak 87,5% usaha UMKM di Indonesia terdampak akibat pandemi dan 12,5% UMKM yang merasakan dampak kecil.
Untuk menghadapi kondisi di masa depan khususnya untuk para pelaku UMKM, Webinar Universitas Pertamina menggelar Webinar UPbringing x ISMS yang bertajuk Transformasi UMKM menghadapi VUCA pada 27 Oktober 2021 bertujuan untuk menambah wawasan kepada UMKM dalam menjalankan usaha di tengah pandemi dan era VUCA.
Perubahan di era transformasi saat ini memang tidak bisa dibendung lagi untuk itu penting memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan bisnis. “Dalam meningkatkan revenue dalam bisnis, kita harus memanfaatkan teknologi yang merupakan cara untuk mendukung UMKM untuk melakukan scale up dan tentunya membuat usaha lebih besar lagi” Ujar Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro dalam webinar yang diselenggarakan Universitas Pertamina, Rabu (27/10).
Dalam paparannya, Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah melakukan beberapa strategi dalam menghadapi VUCA agar dapat bertahan “ ada beberapa strategi yang kami lakukan yaitu inovasi dan kolaborasi yang merupakan kunci keberhasilan yaitu dengan melakukan kolaborasi pentahelix dengan universitas, pemerintah, koperasi dan expert costumer. Selain itu kami juga menjalankan program Ayah Angkat untuk memberi kesempatan UMKM dalam memasok produknya” Ungkapnya
UMKM yang menjadi salah satu pihak yang terdampak cukup parah akibat pandemi. Oleh karenanya, sebagai BUMN yang memiliki kewajiban untuk turut aktif dalam memberikan bimbingan dan bantuan kepada usaha golongan lemah PT. Pertamina memiliki peran dalam transformasi UMKM menghadapi VUCA. “Melalui Program Kemitraan kami berkomitmen untuk kepada UMKM yang terdampak akibat pandemi Covid-19 untuk memberikan pelatihan dan sertfikasi serta permodalan” Ujar Rudi Arifianto Manager Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP).
Di Universitas Pertamina, setiap tahunnya melakukan program Inkubasi Bisnis yang mana mendorong dan membina mahasiswa yang saat ini sedang membangun usaha ditengah pandemi Covid-19 untuk tetap berkembang meskipun dalam situasi VUCA.