Jakarta, 22 Juni 2025 — Tantangan produksi migas di Indonesia semakin nyata. Lebih dari 60% lapangan minyak nasional telah memasuki fase penurunan produksi (decline phase) seiring usia reservoir yang menua (SKK Migas, 2024). Di tengah situasi ini, teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) hadir sebagai solusi mutakhir untuk meningkatkan kembali produksi minyak nasional.
Sebagai bagian dari program pembelajaran berbasis industri, Universitas Pertamina menggelar kuliah umum Cipta Karsa pada Selasa, 27 Mei 2025. Acara ini diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan menghadirkan Dr. Oki Muraza, Senior Vice President Technology Innovation PT Pertamina (Persero). Sebanyak 347 mahasiswa dari berbagai program studi mengikuti sesi ini, yang mengangkat tema: “Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) dan Migas Non-konvensional untuk Peningkatan Produksi Migas Indonesia.”
Mengenal Teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR)
Dalam pemaparannya, Dr. Oki Muraza menjelaskan bahwa teknologi EOR merupakan metode lanjutan yang memungkinkan produksi minyak tambahan dari lapangan yang telah menurun hasil produksinya. Melalui injeksi uap, gas, atau bahan kimia tertentu, teknologi ini bekerja mendorong sisa minyak menuju permukaan (Muraza, 2025). Menurut International Energy Agency (IEA, 2022), teknologi EOR mampu meningkatkan recovery factor hingga 30%. Angka yang signifikan dalam mempertahankan keberlangsungan pasokan energi nasional.
Tidak hanya menjadi solusi teknis, teknologi EOR juga telah diadaptasi secara bertanggung jawab oleh PT Pertamina dengan mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan. Salah satu contohnya adalah penggunaan injeksi CO₂ dan surfaktan yang mampu mengurangi jejak karbon hingga 15–20% dibandingkan metode konvensional (Rahmawati & Herlambang, 2023). Pendekatan ini menegaskan bahwa peningkatan produksi tidak harus mengorbankan lingkungan, melainkan bisa berjalan selaras dengan komitmen dekarbonisasi nasional.
Mahasiswa dan Masa Depan Energi Berkelanjutan
Kuliah umum ini memperluas pemahaman mahasiswa tidak hanya pada sisi teknis teknologi energi, tetapi juga pada visi jangka panjang: membangun ketahanan energi nasional yang berbasis inovasi dan keberlanjutan. Generasi muda diajak untuk memahami tantangan nyata sektor energi dan menyiapkan diri sebagai bagian dari solusinya.
Lebih dari itu, topik yang dibahas dalam kuliah ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pengembangan dan pemanfaatan EOR mendukung SDG 7 tentang energi bersih dan terjangkau, SDG 9 tentang inovasi dan infrastruktur industri, serta SDG 13 tentang aksi terhadap perubahan iklim. Dengan pendekatan berbasis sains dan kesadaran lingkungan, Universitas Pertamina menegaskan perannya sebagai kampus energi yang mendorong transformasi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.