Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Kampus

Sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA)


Published by: Universitas Pertamina Jumat, 8 April 2022
Dibaca: 2603 kali
Universitas Pertamina - Fungsi Pengembangan Bakat dan Organisasi Kemahasiswaan Universitas Pertamina melakukan Sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) pada 07 April 2022 secara daring melalui Platform Teams.

Sosialisasi ini menghadirkan narasumber Abid Naufal Khairan, Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan dan sekaligus sebagai Ketua PHP2D yang mendapatkan pendanaan dari DIKTI pada tahun 2021 sebesar kurang lebih hampir Rp.40.000.000. Kemudian, penjelasan materi mengenai PPK ORMAWA disampaikan oleh Irvan Daniansyah Abdurrahman selaku staff Kemahasiswaan Universitas Pertamina.

PPK ORMAWA merupakan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan melalui serangkaian proses pembinaan oleh Perguruan Tinggi yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. PPK ORMAWA adalah salah satu bentuk implementasi dari kebijakan Kemendikbud Ristek. Secara umum PPK ORMAWA bertujuan untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi dalam memperkuat kapasitas ormawa agar mampu menjadi organisasi kemahasiswaan yang berkompeten, modern, berkarakter, dan cinta terhadap tanah air.

PPK ORMAWA ini hasil dari transformasi dari 3 program pada tahun 2021 yaitu PHP2D, P3D, dan Wira Desa yang dilaksanakan oleh mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS).

Harapannya dari diadakan Program PPK ORMAWA ini dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis, kreatif, menyelesaikan masalah, komunikatif, kolaboratif, berliterasi teknologi dan informasi, memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa peduli satu sama lain, dan dapat berkontribusi bagi masyarakat di suatu daerah agar terbangun wilayah binaan yang aktif, mandiri, berwirausaha, dan sejahtera.

Tema yang diusung pada PPK ORMAWA Tahun 2022 yaitu “Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan Guna Mewujudkan Capaian Kompetensi Pembelajaran Abad 21 untuk Kesejahteraan Masyarakat”. Serta terdapat 14 bidang pemberdayaan yang bisa diikuti oleh mahasiswa perguruan tinggi.

Irvan menjelaskan, bahwa terdapat beberapa syarat peserta yang boleh mengikuti PPK ORMAWA, diantaranya sebagai berikut ;
1. Mahasiswa S1 minimal semester 2, akan tetapi lebih disarankan semester 4.
2. Kelompok mahasiswa yang tergabung dalam organisasi kemahasiswaan yang sama, baik dalam Organisasi UKM maupun HMPS yang sama.
3. Satu tim terdiri dari 10 sampai 15 orang yang berasal dari minimal 2 angkatan berbeda.
4. Memiliki 1 dosen pembimbing.
5. Telah melakukan survei terkait lokasi sasaran.
6. Tidak diperbolehkan melakukan pergantian anggota tim maupun lokasi kegiatan.
“PPK ORMAWA  ini juga bisa diajukan kepada pihak DIKTI  untuk mendapatkan suntikan dana. Maka dari itu, dari sekarang teman-teman mahasiswa harus memikirkan program apa yang ingin dilakukan dengan mempertimbangkan segala aspek termasuk segala resiko dan kemungkinan yang terjadi” Ujar Irvan.

Lanjut Irvan, selain bisa mendapatkan dana dari DIKTI, kegiatan ini juga kemungkinan besar berpotensi dapat dikonversi menjadi MBKM, mengimplementasikan ide, gagasan, dan ilmu pengetahuan kepada masyarakat secara langsung, sebagai wujud nyata pengamalan dari salah satu Tri Dharma perguruan Tinggi, pengalaman yang tak terlupakan, dan lainnya.

Kemudian sesi Sosialisasi PPK ORMAWA  dilanjutkan dengan sharing session pengalaman Abid Naufal Khairan sebagai Ketua PHP2D yang mendapatkan pendanaan pendanaan dari DIKTI pada tahun 2021 sebesar kurang lebih Rp. 40.000.000.
 
Abid Naufal Khairan merupakan seorang penggagas proyek budidaya pakan hewan ternak yang berasal dari sampah organik yang diperoleh dari Desa Simpang, Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu.

“Ide tersebut dapat terbesit di pikiran, bermula ketika saya melihat banyak sampah sayur dan buah yang sudah membusuk di sepanjang jalan kampung tempat tinggal saya Desa Simpang. Jika hal tersebut tidak segera diatasi maka akan merusak lingkungan sekitar dan mengganggu pernapasan pada makhluk hidup. Maka dari itu, saya inisiatif untuk menggagas proyek budidaya pakan hewan ternak dari sampah organik tersebut”, ujar Abid (07/04) pada Sosialisasi PPK ORMAWA.

Abid mengungkapkan bahwa ia sangat berterima kasih kepada pihak Prodi Teknik Lingkungan dan Universitas Pertamina atas dukungannya dalam melakukan proyek ini sehingga dapat berkembang sampai saat ini. Selain itu, mata kuliah seperti Critical Thinking ,Creative Problem Solving (CPS), Karya Tulis Ilmiah (KTI), dan lainnya sangat membantu saya dan tim dalam mengembangkan proyek ini.

“Harapan saya, semoga teman-teman bisa menciptakan dan merealisasikan idenya, yang dapat membantu memecahkan permasalahan, dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat, dan meningkatkan kreativitas tiap individu”, ucap Abid, Ketua PHP2D 2021.
Di akhir sesi sosialisasi PPK ORMAWA, Abid memberikan beberapa tips agar ide yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat setempat
1. Pahami latar belakang kebudayaan masyarakat setempat.
2. Harus dapat melakukan penyesuaian budaya masyarakat setempat.
3. Menjadi pendengar yang baik dan sebisa mungkin untuk memberikan solusi.
4. Dapat membaur dengan masyarakat setempat.
5. Dan yang terpenting yaitu lakukan interaksi dan komunikasi yang baik dan sopan.

Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved