Jakarta - Potensi yang dimiliki seseorang perlu disalurkan agar menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi sejak tahun 2001 memberikan upaya berupa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) menjadi wujud implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) terdapat tiga pengelompokkan dengan tujuh program, diantaranya PKM-R (Riset Eksakta/Sosial), PKM-PI (Penerapan IPTEK), PKM-K (Kewirausahaan), PKM-PM (Pengabdian Masyarakat), PKM-KC (Karsa Cipta), PKM-GT (Gagasan Tertulis), PKM-GFK (Gagasan Futuristik Konstruktif) PKM-AI (Artikel Ilmiah).
Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni fungsi Pengembangan Bakat dan Organisasi Kemahasiswaan menyelenggarakan sosialisasi mengenai Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada 28 Januari 2022. Sosialisasi disampaikan oleh sejumlah narasumber. PKM bertujuan mempersiapkan Sumber Daya Manusia berorientasi ke masa depan dengan pemikiran dan perilaku yang kreatif dan konstruktif. Mahasiswa juga dapat menjadi pribadi yang bisa menempatkan diri dengan mengetahui aturan, kreatif dan inovatif, objektif, kooperatif, dan dapat menbangun keragaman intelektual.
Nona Merry Merpati Mitan, Ph.D, selaku dosen Kimia dalam sosialisasi Program Kerja Mahasiswa (PKM) “Tidak hanya membuat riset tapi juga bisa PKM-K atau PKM-PM jadi ada kebebasan mahasiswa dalam memilih PKM sesuai dengan ide dan minat mahasiswa” ujar Nona Merry pada (28/1).
Nona Merry juga menjelaskan mengenai point penting pada PKM, terdapat lima point yang diantaranya bercirikan intelektual mahasiswa IPTEK, berbasis teknologi dan informasi digital, kearifan lokal, kondisi terkini, memanfaatkan limbah menjadi barang bernilai.
Adita Utami, M.T. selaku Dosen Teknik Sipil juga menjelaskan mengenai kriteria pengusulan yang melalui beberapa step, hal ini bertujuan untuk mengungkap fakta atau fenomena dengan pendekatan ilmiah. Pada PKM-R pada 2021 menggunakan konsep “blended” dengan tiga platform riset yaitu virtual baground, online, dan offline baik dengan ataupun tidak laboratorium/lapangan.
Pada sosial dan humaniora yang dijelaskan oleh Frieska Haridha, M.A. selaku dosen Hubungan Internasional Riset sosial Humaniora (PKM RSH) meneliti mengenai nilai kearifan lokal dan meneliti sebab akibat interaksi antar manusia. Pada PKM-RSH memiliki karakteristik yang sama PKM-RE dengan lingkup penelitian sebab akibat dan penelitian deskriptif, serta level tantangan intelektual pada PKM-RSH.
Teuku Muhammad Roffi, Ph.D. selaku dosen Teknik Elektro menjelaskan mengenai hasil konstruksi karsa yang fungsional PKM-KC yang didasari berdasar pada karsa dan nalar mahasiswa yang bersifat konstruktif dan kreatif.
Dr. Eng. Rangga A. Sudisman selaku dosen Teknik Sipil menjelaskan mengenai PKM-PM memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan banga, mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, melindungi lingkungan (berdasarkan SDG's). Pentingnya Mitra Solusi mahasiswa dengan IPTEKS dan mengandung kreativitas.
Selain itu terdapat kriteria PKM-PI, pada program ini skill yang perlu dimbangkan yaitu management skill,
komunikasi, pengetahuan akademik, dan skill of thinking. Dampak dari PKM ini besar, sehingga diharapkan lulusan yang ada merupakan lulusan yang merupakan kriteria dari PKM. karena pada dasarnya tidak hanya ide belaka melainkan juga bisa direalisasikan dan menjadikan kita dan dunia lebih baik.
Pada pemaparan sosialisasi Program Kreativitas Mahasiswa yang telah dilaksanakan, maka diharapkan dapat menarik minat dan keikutsertaan dari mahasiswa untuk turut aktif dan menjadikan kehidupan lebih baik lagi.
