Berdasarkan data yang tercatat di Kementerian Pemberdayaan Perempuan, terhitung sejak Januari 2023 hingga saat ini sebanyak 18.463 korban kekerasan seksual. 16.348 diantaranya adalah korban perempuan, sisanya 3.757 adalah korban laki-laki.
Kekerasan seksual merupakan segala bentuk tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan tindakan seksual atau tindakan lain yang berhubungan dengan seksualitas seseorang melalui paksaan, tanpa memperhatikan status hubungannya dengan korban (WHO, 2017).
Tindak kekerasan seksual tersebut terjadi di berbagai tempat salah satunya sekolah dan tempat umum. Melihat angka korban yang sangat mengkhawatirkan sehingga perlu adanya keterampilan dalam menjaga diri atau keterampilan hidup yang harus dimiliki oleh tiap individu.
Keterampilan hidup (life skills) merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi dan menunjukkan perilaku positif. Hal ini bertujuan untuk menghadapi dengan efektif tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari. Khususnya bagi remaja kemampuan ini menjadi sangat penting, karena mereka diharapkan menjadi pribadi yang lebih mandiri dan kuat dalam perjalanan menuju kedewasaan (WHO, 1997).
Ananda Stevvan Vallentino Petrix Pratama, Mahasiswa Program Studi Manajemen ikut serta pada kegiatan Workshop ‘Tentang Kita dan [Upgrade] Tentang Kita: Bicara Soal Life Skill dan Kekerasan Seksual Provinsi DKI Jakarta’. Setelah selesai mengikuti workshop tersebut Stevvan terpilih menjadi fasilitator karena dianggap berkompeten.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Forum Genre Indonesia - DKI Jakarta dan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta yang berkerja sama dengan Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN dan Genre Indonesia.
Workshop tersebut merupakan bentuk pelatihan untuk mewujudkan Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya (PSKS) yang memahami tentang substansi yang ada pada modul Tentang Kita, Life Skill, dan Kekerasan Seksual.
Modul Tentang Kita berkaitan dengan materi pelatihan dan edukasi kespro, gizi, dan perencanaan masa depan. Sedangkan modul Life Skill dan Kekerasan Seksual membahas tentang 10 life skill yang berpengaruh di masa depan dan pemahaman dan pemberdayaan remaja untuk mengambil keputusan yang benar bagi kesehatan reproduksi, dan seksualnya. Termasuk, menghindari tindakan pelecehan dan kekerasan seksual.
Kegiatan ini dilaksanakan 6 hari di Pusat Pengembangan Dan Pelatihan PPAPP KB pada tanggal 21 sampai dengan 23 Juli 2023 dan 2 sampai dengan 4 Agustus 2023. Harapannya workshop ini dapat menjadi ruang aman dan nyaman untuk remaja dalam berdiskusi serta belajar untuk menjadi remaja yang peduli dengan perencanaan kehidupan masa depan. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi penyemangat untuk mengimplementasikan atau membagikan ilmu yang telah dipelajari kepada masyarakat umum.
Ananda Stevvan Vallentino Petrix Pratama atau akrab di sapat Stevvan mengatakan bahwa tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti workshop tersebut karena harus lulus verifikasi pada beberapa kegiatan.
"Untuk dapat menjadi peserta di workshop tersebut kita harus mengikuti workshop sebagai Fasilitator ‘Tentang Kita’. Selain itu, kita juga harus melakukan implementasi (sharing session) minimal 5 bahasan pada Modul Tentang Kita. Dan saya telah melakukan 2 kali implementasi kepada 35 remaja di kegiatan PIK R Bangka pada 30 Juli 2023 dan 13 Agustus 2023. Implementasi tersebut membahas tentang topi partisipasi, batasan diri, IMS dan HIV/AIDS, setuju dan tidak setuju, dan merencanakan masa depan," ujar Stevvan. [NA].