Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) khususnya pada Program Studi Ekonomi Universitas Pertamina (UPER) menyelenggarakan kegiatan workshop sharing session yang mengusung topik ‘Scenario Planning untuk Persiapan Implementasi Climate-Related Disclosures pada International Financial Reporting Standards (IFRS S2),’ bersama narasumber yakni Yohanes Handoko Aryanto, S.E., M.B.A. Saat ini Yohanes menjabat sebagai Senior Expert Business Trend Direktorat Strategi, Portfolio, & Pengembangan Usaha PT Pertamina (Persero).
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di GOR ABC Universitas Pertamina yang dihadiri oleh Dekan FEB UPER, Dr. Dewi Hanggraeni, S.E., M.B.A, Kepala Program Studi Ekonomi, Dr, Feriansyah, S.E., M.Si beserta jajarannya, serta Bapak dan Ibu dosen lainnya.
IFRS S2 menetapkan persyaratan seprti untum nenvebali, menulai, dan mengungkapoam informwsi tekrait risiko serta peluang yang berkaitan dengan isu iklim, yang bertujuan untuk memberikan manfaat bagi pihak yang menggunakan laporan keuangan secara umum dalam proses pengambilan keputusan terkait sumber daya bagi entitas tersebut.
Pada kegiatan tersebut, Yohanes menjelaskan mengenai perencanaan skenario di sektor energi. Pertamina sendiri, melakukan perencanaan skenario pada sektor bisnis dan hal ini dilaksanakan oleh Pertamina Energy Institute (dibawah perencanaan strategis).
Analisis skenario terkait perubahan iklim memerlukan sumber daya yang intensif dan dapat dikembangkan serta disempurnakan melalui proses pembelajaran yang berulang melalui berbagai siklus perencanaan. Ketika sebuah entitas mengulangi analisis skenario terkait perubahan iklim, entitas tersebut kemungkinan akan mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang memungkinkan entitas tersebut memperkuat pendekatannya terhadap analisis skenario terkait perubahan iklim seiring berjalannya waktu.
Analisis skenario terkait perubahan iklim tersebut sejalan dengan siklus perencanaan strategisnya, termasuk siklus perencanaan strategis multi-tahun.
Yohanes mengatakan, “Terdapat pemodelan skenario energi, diantaranya yaitu transportasi darat yang meliputi faktor jarak tempuh, stok kendaraan, penjualan kendaraan, konsumsi energi, dan sebagainya. Pada bagian transportasi udara dan lain yang meliputi pertumbuhan Gross Domestic Product (GDP), dan Elastisitas Sektor terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Serta pemodelan terkait petrokimia. [NA].
