Gambar 1. Kepala
Sub-Direktorat REDD+ dengan beberapa dosen Teknik Lingkungan Universitas Pertamina
ev.universitaspertamina.ac.id – Kepala Ketua Sub-Direktorat
REDD+, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, Ibu Novia Widyaningtyas, memberikan kuliah tamu kepada
mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Pertamina angkatan 2016. Topik kuliah
tamu tersebut adalah REDD+ (Reducing Emissions from Deforestation and Forest
Degradation) atau pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di
negara berkembang. Kegiatan dilaksanakan pada hari Kamis, 1 Desember 2016 di
Universitas Pertamina.
Ibu Novia menjelaskan bahwa REDD+ merupakan salah satu mekanisme
internasional yang dilakukan untuk mencegah dan mengurangi emisi GRK (Gas Rumah
Kaca). Simbol “+” memiliki makna bahwa kegiatan ini berfokus pada konservasi
hutan, manajemen berkelanjutan hutan, peningkatan cadangan karbon, emisi
deforestasi, dan degradasi hutan. REDD+ memberikan sebuah apresiasi positif
kepada negara berkembang atau semua pihak yang membantu pencegahan deforestasi
dan degradasi hutan. Kegiatan tersebut bersifat sukarela serta tetap
menghormati kedaulatan negara yang bersangkutan. Terhitung sudah terdapat 11
negara yang berpartisipasi dalam REDD+. Beberapa manfaat yang didapat Sebagai
salah satu partisipan, Indonesia atas partisipasinya bergabung dalam kegiatan
ini yaitu ikut bertanggung jawab pada Protocol Kyoto dan Paris Agreement untuk
menjaga bumi dari global warming, meminimalkan kerusakan hutan dan menangani
perubahan iklim, berkontribusi terhadap upaya pencegahan dampak negatif perubahan
iklim, serta adanya mekanisme internasional yang mendukung upaya Indonesia
dalam mencapai tujuan reformasi di sektor kehutanan. Kalimantan Barat merupakan
lokasi yang menjadi fokus kegiatan REDD+ di Indonesia yang diprakarsai oleh
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam kuliah tamu ini, Ibu Novia mengupas lebih dalam mengenai
REDD+. Mulai dari pengertian, dampak lingkungan dan perubahan iklim, serta
penyebab-penyebabnya. Para mahasiswa sangat antusias dalam mengikuti kuliah
tamu ini, dilihat terlihat dari banyaknya pertanyaan kritis yang dilontarkan.
Dengan adanya kuliah tamu ini diharapkan pengetahuan dan wawasan para mahasiswa
mengenai lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan bidang teknik lingkungan,
salah satunya dalam bidang pemerintahan dapat bertambah.
(Tim Jurnalis TL/Delafany & Zeniasha)