Jakarta, 4 Juni 2022 - Direktorat Kemahasiswaan Universitas Pertamina pertama kalinya mengadakan acara LEAD UP. LEAD UP merupakan program pelatihan kepemimpinan dan manajemen organisasi yang ditujukan secara secara spesifik bagi para aktivis organisasi di Universitas Universitas Pertamina. Melalui kegiatan ini diharapkan akan muncul kader-kader pemimpin masa depan yang berkarakter.
LEAD UP dilaksanakan setiap weekend mulai dari tanggal 4 Juni - 12 Juni 2022, dengan sistem hybrid yaitu gabungan antara luring dan daring. Dalam pelaksanaannya LEAD UP menghadirkan beberapa narasumber yang kapabel dalam bidang kepemimpinan. Setelah rangkaian pelatihan selesai, para peserta akan diberikan project.
Hari pertama kegiatan LEAD UP menghadirkan empat orang narasumber yaitu Budi W. Soetjipto, Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Komjen. Pol. (Purn). Drs. Heru Winarko, S.H. selaku Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Tahun 2018, Akbar Nikmatullah Dachlan selaku Founder Komunitas Melek APBN, Yeremia Aloysius Sormudi selaku Sekretaris HTM dan Tajun Latansya selaku Project Leader SPACE UP 4.0, mereka berdua membawakan materi dengan topik “ Sharing Session Pelaksanaan Kegiatan Ormawa”.
Antusiasme peserta LEAD UP sangat tinggi hingga mencapai 386 peserta. Sebanyak 255 peserta secara daring dan sisanya luring.
Pada sesi pertama, materi disampaikan oleh Bapak Budi. Beliau menyampaikan bahwasannya implementasi visi, misi, dan nilai yang ada di Universitas Pertamina dalam kepengurusan ormawa diwujudkan dalam tiga bagian, yaitu bersifat sukarela dimana kepengurusan ormawa bersifat mengalir dan sukarela, kedua yaitu 6 nilai Universitas Pertamina seperti spirituality, integrity, profesional dan innovative, excellence, global mindset, dan sociality responsible digunakan sebagai dasar pembentukan budaya ormawa, dan ketiga yaitu strategi dan program kerja yang harus relevan dengan visi, misi, dan kondisi UPER.
“Kamu dapat dikatakan sebagai seorang pemimpin jika telah memenuhi empat kriteria berikut yaitu ada pengikut, dapat mempengaruhi orang lain, dapat beradaptasi dengan cepat, dan memiliki tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang”, Ujar Pak Budi.
Lanjut Pak Budi, Universitas Pertamina memiliki 10 program prioritas yang sangat relevan sebagai salah satu sarana dan prasarana untuk memajukan ormawa UPer. 10
Program prioritas tersebut adalah
1. Peningkatan pelayanan.
2. Peningkatan branding.
3. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia.
4. Peningkatan fasilitas.
5. Program akademik baru.
6. Peningkatan publikasi ilmiah/penelitian/inovasi.
7. Link dengan industri, lembaga pemerintahan, dan NGO.
8. Go digital.
9. Akreditasi dan rekognisi.
10. Dan penerimaan mahasiswa baru.
Materi kedua disampaikan oleh Bapak Heru. Pak Heru menjelaskan ada 7 karakteristik yang setidaknya harus dimiliki oleh para pemimpin, diantaranya ;
1. Jujur. Sikap jujur akan menumbuhkan kepercayaan pada orang-orang yang dipimpinnya. Pepatah mengatakan “Jujur lebih baik daripada harus berbohong”.
2. Profesional. Seorang pemimpina harus menumbuh kembangkan kompetensinya melalui bentuk pendidikan formal maupun informal, menjalankan tugas serta tanggung jawab yang telah diberikan dengan baik.
3. Visioner. Dalam kaitannya dengan kepemimpinan visioner terbagi menjadi tiga bagian yaitu visioner tipe tradisionalis, tipe oportunis, dan tipe developmentalis.
4. Integritas, yaitu perilaku seseorang konsisten dengan nilai-nilai yang dianut dan kepercayaannya.
5. Komitmen dan konsisten terhadap segala hal.
6. Kooperatif, yaitu sifat kerjasama keteraturan dan keterbukaaan komunikatif yang mudah menyampaikan sesuatu kepada pihak lain, dengan menggunakan cara-cara dan gaya yang mudah diterima.
7. Tegas dan berwibawa.
Selain itu, Pak Heru juga mempertegas pemaparan sebelumnya dimana terdapat 3 kunci agar seorang pemimpin dapat dipercaya publik, diantaranya yaitu credible, acceptable dan capable.
Di penghujung pemaparan materi, Pak Heru memberikan sepatah dua kata untuk para peserta LEAD UP “Selamat untuk menjadi pembelajar sekaligus pemimpin masa depan yang berwawasan, kemampuan, dan karakter”.
Berikutnya yaitu materi ketiga yang disampaikan oleh Bapak Akbar. Pemaparan materi dari Bapak Akbar tidak jauh berbeda dengan narasumber lainnya. Namun, perbedaannya Pak Akbar memberikan kesempatan kepada para peserta luring untuk membentuk kelompok yang sudah dibagi. Setiap kelompok diberikan studi kasus kemudian mereka harus merumuskan ide-ide dalam bentuk solusi dan program kerja apa yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Setiap kelompok juga diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide-ide yang telah mereka tuangkan dalam permasalahan tersebut.
Pemaparan materi terakhir atau yang keempat yaitu disampaikan oleh narasumber Yeremia dan Tajun mahasiswa Universitas Pertamina. Yeremia merupakan perwakilan dari HMTM “SPRUDA” sebagai himpunan mahasiswa terbaik di Universitas Pertamina Periode 2021/2022, hal tersebut didasarkan karena mulai dari prestasi yang diraih mahasiswa dan program kerja himpunan tersebut lebih unggul dari himpunan lainnya.
Yeremia menjelaskan bahwa terdapat 5 budaya organisasi HMTM yaitu english environment, Rabu jaket himpunan (jahim), Kamis batik, on cam (dalam keadaan online), dan responsif (Tanggap dalam merespon pesan yang masuk antar anggota pengurus organisasi).
Pada HTM “SPRUDA” terdapat beberapa program kerja unggulan yang dimana dapat menghantarkan himpunan mahasiswa mereka mendapatkan posisi pertama menjadi himpunan mahasiswa terbaik di Universitas Pertamina, berikut diantaranya menit SPRUDA yang merupakan program sharing session dengan narasumber yang kapabel sesuai topik yang diangkat, dan benchmarking dengan beberapa organisasi baik dari dalam maupun luar Universitas Pertamina.
“Untuk meningkatkan prestasi mahasiswa/i HMTM, selain mewadahi minat dan bakat mereka melalui program kerja diatas, kami juga memfasilitasi website dan SPRUDA academic center yang terdapat mater-materi perkuliahan dari kakak tingkat sebelumnya”, Ujar Yeremia.
Materi terakhir di sesi pertama ini disampaikan oleh Tajun. Tajun menjelaskan bagaimana pengalaman dirinya sebagai seorang pemimpin pada beberapa kegiatan ternama di organisasi yang ia ikuti seperti menjadi ketua SPACE-UP 4.0. SPACE UP merupakan program kerja tahunan yang diselenggarakan UKM Riset dan Karya Ilmiah. SPACE UP 4.0 yang dipimpin oleh Tajun menghadirkan kegiatan seperti workshop dan perlombaan tingkat nasional dan internasional.
“Menyelenggarakan suatu kegiatan dalam skala internasional pasti banyak tantangan yang dihadapi. Untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti menetapkan visi dan misi, menciptakan budaya organisasi yang hangat agar bonding sesama tim lebih kuat, menyelesaikan proposal dengan tepat waktu atau setidaknya satu bulan sebelum acara berlangsung, selalu melakukan publikasi setiap kegiatan di media sosial, hal ini juga dapat membranding organisasi, dan disiplin”, Ujar Tajun.
Pemaparan materi hari pertama LEAD UP ditutup oleh Tajun dengan menyampaikan quotes yang berbunyi “Leadership is the capacity to translate vision into reality”, Tajun Latansya.