Jakarta, 19 Juli 2022 - Universitas Pertamina melalui Fungsi Hubungan Masyarakat selenggarakan pelatihan penulisan artikel populer ilmiah opini. Pelatihan ini disampaikan oleh Fetra Hariandja, pemimpin redaksi Sportstar.id sekaligus wartawan senior Okezone.com.
Pada pelatihan yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa ini, Fetra menyampaikan, penulisan artikel populer ilmiah memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang bersifat ilmiah.
Menurut Fetra, artikel populer ilmiah dan opini merupakan tulisan umum yang berisi pendapat seorang penulis dengan pandangan ilmiah. Biasanya penulisan populer ilmiah ditulis oleh orang-orang dengan kepakaran tertentu. Karena sifatnya yang umum, artikel populer ilmiah dan opini biasanya menyasar masyarakat umum sebagai pembaca.
Penulisan artikel populer ilmiah dan opini memiliki teknik penulisan yang berbeda dengan penulisan akademik. Untuk membuat artikel populer ilmiah atau opini yang baik, Fetra memaparkan tips bagi akademisi yang ingin melakukan publikasi populer, di antaranya sebagai berikut:
Judul menarik, karena judul dapat menggambarkan keseluruhan isi tulisan, maka judul yang baik akan bisa menarik minat pembaca.
Panjang tulisan, dalam penulisan populer biasanya satu kalimat hanya terdiri dari 50 hingga 100 karakter.
Menggunakan bahasa yang ringan agar mudah dipahami oleh pembaca.
Kalimat pembuka yang jelas dan lugas, berisi pokok pikiran utama tulisan.
Bersifat aktual, artinya penulis disarankan untuk membuat tulisan yang sesuai dengan trend di masyarakat.
Banyak membaca dan berlatih menulis.
“Penulisan artikel populer ini harus mengedepankan teknik penulisan, wawasan, nalar, dan kejelian dalam menilai isu-isu yang sedang hangat di masyarakat. Karena tanpa itu semua, tulisan kita akan susah untuk jadi populer,’ jelas Fetra.
Selain itu, artikel populer juga umumnya memiliki struktur berita jurnalistik, yakni terdiri dari judul, lead opini atau paragraf pembuka yang berisi pokok pikiran utama. Dalam paragraf lead, penulis bisa membuatnya dalam bentuk tanggapan atas opini orang lain.
Kemudian disambung dengan body opini atau tubuh artikel. Pada bagian ini, penulis bisa menjelaskan uraian pokok pikiran utama. Umumnya juga dilengkapi oleh kronologi (waktu). spasiologi (ruang), dan kausalitas.
Di penghujung acara, Fetra kembali mengingatkan peserta pelatihan untuk selalu menjunjung tinggi norma kesusilaan dan asas praduga tak bersalah, serta agar menghindari penulisan terkait isu SARA.
“Karena penulisan populer ini pada akhirnya bertujuan untuk menerbitkan publikasi di media, maka isi tulisan setidaknya harus memenuhi kaidah-kaidah tersebut,” ujar Fetra. [RD]
