Selain itu, Motivatalk #1 ini menghadirkan Bapak Budi W. Soetjipto, Ph.D selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Pertamina, bapak/ibu dosen, staf, dan mahasiswa/i Universitas Pertamina.
Motivatalk#1 dibuka oleh Bapak Budi yang menyampaikan kata sambutan dan sekaligus memberikan motivasi singkat. Pak Budi menjelaskan bahwa motivasi terdiri dari dua jenis, antara lain;
1. Motivasi dari luar, yaitu motivasi yang berasal dari orang sekitar lingkungan kita seperti keluarga, teman, dan guru.
2. Motivasi dari dalam, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri.
Lanjut Pak Budi, setiap orang yang hidup pasti merasakan jatuh bangun atau pernah merasakan kegagalan. Untuk bangkit dari kegagalan tersebut kita harus memiliki semangat untuk bangkit dan menggapai harapan yang kita ciptakan sebelumnya.
“If you don’t have hope, you don’t have life. Artinya jika kamu tidak memiliki harapan, maka kamu tidak bisa hidup. Karena hidup tanpa harapan percuma. Dan harapan tersebut harus kita ciptakan agar dapat kita capai” kata Pak Budi.
Tibalah di mana momen narasumber Motivatalk#1 melakukan perkenalan diri dan memulai berbagi motivasi bersama para hadirin di platform zoom conference. Narasumber pertama yaitu Andrea Hanna Rinindita yang akrab disapa Andrea sejak masih duduk di bangku SMA, Andrea memiliki cita-cita ingin menjadi seorang Kimiawan yang nantinya bisa bekerja di nasional maupun Internasional.
Selama menempuh pendidikan di Universitas Pertamina, Andrea telah banyak menoreh prestasi yang sangat gemilang, berikut beberapa prestasi yang pernah diraih Andrea;
1. Mengikuti program visiting student at the University of Edinburgh
2. Junior Research Assistant at Waseda University, Japan.
3. Mahasiswa Berprestasi Universitas Pertamina Tahun 2021.
4. Awardee Indonesian International Awards Mobility Awards Tahun 2021 oleh Kemendikbud.
5. Juara 2 Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat LLDIKTI Wilayah III.
Saat ini Andrea sedang sibuk mempersiapkan skripsinya untuk syarat kelulusan. Dia berharap dapat lulus dengan nilai yang memuaskan dan mendapatkan gelar cumlaude dan meninggalkan reputasi diri yang baik di mata civitas Universitas Pertamina.
“Saya dikenal sebagai sosok mahasiswa ambis dan berprestasi. Pada suatu momen saya dicap teman sebagai teman yang lupa teman. Hal itu disebabkan karena suatu ketika saya diajak mereka main sekedar healing, tapi saat itu posisi saya sedang ada banyak proyek dan tugas kuliah. Dan teman saya bilang “nanti saja belajarnya, itu mah mudah” namun karena saya tahu kemampuan diri saya dan memiliki prinsip works life is balance maka saya menolak ajak tersebut” ujar Andrea.
“Universitas Pertamina sangat mendukung segala sarana dan prasarana mahasiswa/i nya dalam menuntut ilmu, seperti menyediakan laboratorium yang lengkap dengan bimbingan dosen yang ahli dalam bidangnya. Selain itu, Universitas Pertamina selalu mengapresiasi seluruh civitas yang berhasil menoreh prestasi” ungkap Andrea.
Di akhir sesi perbincangan tersebut Andrea berpesan, buatlah target jangka pendek, menengah, dan panjang dalam hidup karena hal tersebut sangat penting untuk diri kita. Selain itu, kita harus cerdas dalam mengatur waktu dan utamakan hal yang menurut diri kita prioritas atau sangat penting dan fokus pada apa yang kita kerjakan.
Kemudian sesi kedua dilanjutkan dengan narasumber Muhammad Athallah Naufal. Narasumber yang akrab disapa Athalla merupakan Mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan tahun 2019 berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Saat ini Athalla memiliki kesibukan mengurus organisasi, mengikuti perlombaan, dan sedang mengerjakan beberapa proyek mengenai gas dan minyak.
Selama memasuki semester 6 di Universitas Pertamina, Athalla sudah banyak menoreh prestasi, diantaranya sebagai berikut;
1. Champion SPE Asia Pacific Regional Student Paper Contest 2022.
2. Dean List For Outstanding Academic Achievement.
3. Ketua UKM Riset dan Karya Ilmiah.
4. Penerima Beasiswa Pertamina Foundation.
5. Mahasiswa Berprestasi Universitas Pertamina Tahun 2022.
Athalla merupakan sosok mahasiswa yang sangat aktif di kelas dan sering mengikuti berbagai ajang kompetisi. Athalla menceritakan bahwa hal yang membuat dia mendaftarkan diri ke Universitas Pertamina karena cerita dalam mimpi yang pernah ia alami. Dalam mimpinya Athalla berada di suatu gang yang cahayanya sangat terang, di penghujung gang tersebut Athalla bertemu dengan Bapak Prof. Akhmaloka, Ph.D yang saat itu masih menjabat sebagai rektor di Universitas Pertamina. Dari mimpi itu, Athalla yakin bahwa Universitas Pertamina merupakan pilihan terbaik bagi dirinya.
“Di dunia perkuliahan kita tidak perlu takut jika tidak mendapatkan nilai yang sempurna yaitu A, yang terpenting yaitu bagaimana kita dapat memahami dan mengimplementasikan ilmu yang didapatkan. Kuliah adalah bentuk investasi dari diri kita sendiri, maka dari itu berikanlah usaha yang terbaik dalam mengerjakan suatu hal, misalnya tugas dan ujian karena diri kita sendiri yang akan memetik hasil tersebut” ucap Athalla.
Pada sharing session tersebut, Athalla memberikan tips bagaimana dapat menyeimbangkan antara kegiatan akademik dan non-akademis, diantaranya:
1. Jangan meremehkan hal sekecil apapun. Misalnya ada quiz di kelas, maka kerjakan quiz itu dengan fokus.
2. Utamakan kegiatan yang menurut diri kita sangat penting atau prioritas.
3. Buatlah buku catatan kecil yang berisikan “To Do List” yang hendak kita kerjakan.
4. Luangkan waktu untuk tidur siang atau jangan tidur terlalu larut malam.
5. Jangan membuang waktu dengan hal yang tidak penting dan jangan menunda pekerjaan.
6. Dan temukan gaya belajar versi terbaik diri kita.
Di penghujung acara Athalla menyampaikan pesan, usahakan selalu fokus ketika mengerjakan sesuatu hal dan jangan meremehkan hal sekecil apapun itu. Tetap semangat dan berikan usaha usaha terbaik.