Logo Universitas Pertamina
ID / EN
Berita Kampus

Mahasiswa UPER Buat Inovasi Cegah KGBO di Aplikasi Belanja Daring


Published by: Universitas Pertamina Senin, 27 Maret 2023
Dibaca: 418 kali
Jakarta, 27 Maret 2023 - Proses digitalisasi meningkat membuat ada beberapa kegiatan manusia yang tergantikan salah satunya berbelanja. Menurut data dari SIRCLO,  terjadi peningkatan sebanyak 25% pada tahun 2021 dimana masyarakat mulai berbelanja secara daring. Transisi ini juga didukung adanya pandemi Covid-19 yang menjadi salah satu faktor peningkatan belanja secara daring ini karena jauh lebih mudah dan tidak mengharuskan keluar dari rumah. 

Kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi belanja daring menimbulkan permasalahan baru dimana alamat serta data privasi yang tertera di paket dapat disalahgunakan, karena didalamnya mencantumkan alamat lengkap serta nomor telepon pengguna aplikasi dan meningkatkan probabilitas Kekerasan Gender Berbasis Online. Tidak sedikit ada pesan teror yang ditujukan kepada pengguna karena data privasi yang bocor. Hal ini yang menjadi titik fokus Tim KomNe-Pride yang berisikan Chintya Maulini, Gigis Aris Sandi, dan Ade Amalya yang merupakan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pertamina untuk memberikan solusi mengatasi permasalahan ini.  

“Berdasarkan studi literatur yang kami lakukan, aplikasi belanja daring menyasar kaum hawa dengan usia muda dan ini meningkatkan probabilitas KGBO terjadi. Kami juga melakukan riset, ada kurir yang meneror pengguna melalui chat karena mendapatkan nomor pengguna yang tertera di paket. Tidak jarang juga, pengguna belum aware terkait ini, sehingga membuang alamat rumah yang tertera di paket sembarangan dan meningkatkan potensi KGBO,” ujar Gigis.

Hasil dari studi literatur tersebut yang membuat Tim KomNe-Pride membuat menawarkan solusi aplikasi SCAN-P. Aplikasi yang berbasis scan QR Barcode untuk mencegah peningkatan KGBO yang di Indonesia. Cara kerja aplikasi ini adalah data privasi yang termasuk alamat lengkap dan nomor telepon dijadikan dalam bentuk QR code, kemudian kurir memindai kode tersebut melalui aplikasi untuk mengetahui alamat yang dituju, apabila paket sudah sampai ditempat tujuan maka alamat pengguna secara otomatis akan terhapus. Dengan mitigasi ini akan mengurangi KGBO yang ada di Indonesia.  

“Kami menggunakan cara location based service, dimana kurir memindai kode dengan aplikasi yang ada. Kemudian apabila paket sudah dikonfirmasi oleh pengguna, alamat akan secara otomatis akan terhapus. Kelebihan menggunakan qr code adalah bila ada hujan maupun lecek,kode akan tetap terbaca dengan mudah. Selain itu, kode mudah untuk diinterpretasikan oleh kurir melalui aplikasi sehingga tidak membuat kurir kesulitan,” tutup Gigis. [OGS]

Thumbnail
Bagikan:
Bagikan ke WhatsApp
Bagikan ke Facebook
Bagikan ke X
Bagikan ke Telegram
Bagikan ke LinkedIn

Tinggalkan Balasan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalan UU ITE

© 2025 Universitas Pertamina.
All rights reserved